Suara.com - Para astronom menemukan bintang kuno yang bersembunyi di Bimasakti. Berada 35.000 tahun cahaya, bintang raksasa merah itu disebut SMSS J160540.18–144323.1 dan ditemukan memiliki kadar zat besi terendah dari bintang mana pun.
Dengan kata lain, bintang itu merupakan salah satu bintang tertua di alam semesta, mungkin berasal dari generasi kedua bintang setelah semesta muncul 13,8 miliar tahun lalu.
"Bintang ini kemungkinan terbentuk hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang, memiliki kadar besi 1,5 juta kali lebih rendah daripada Matahari," ucap Thomas Nordlander, astronom dari ARC Centre of Excellence for All Sky Astrophysics in 3 Dimensions dan Australian National University.
Dilansir laman Science Alert, Senin (18/5/2020), kadar besi itu yang membuat para astronom mengetahui usia bintang karena alam semesta purba tidak memiliki logam sama sekali.
Baca Juga: Disengat Tawon, Surat Izin Sakit Bocah SD Ini Bikin Ngakak Warganet
Di sisi lain, para astronom juga telah menemukan bintang-bintang lainnya di Bimasakti yang memiliki tingkat keasaman rendah, menunjukkan asal mula alam semesta.
Salah satunya adalah objek 2MASS J18082002-5104378 B, pemegang rekor sebelumnya untuk kandungan besi terendah sekitar 11.750 kali lebih sedikit dari Matahari.
Para ilmuwan percaya bahwa bintang sebelumnya yang memberi zat besi pada bintang SMSS J160540.18–144323.1 kadar besinya relatif rendah untuk semesta awal, hanya sekitar 10 kali massa Matahari.