Tanpa Intervensi 3,6 Juta Warga Indonesia Jatuh Miskin karena Covid-19

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 17 Mei 2020 | 05:15 WIB
Tanpa Intervensi 3,6 Juta Warga Indonesia Jatuh Miskin karena Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Youtube BNPB Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kedua, seberapa akurat pemerintah mampu mengeksekusi ketiga program bantuan sosialnya yang baru saja diperluas akibat COVID-19. Program sosial tersebut berupa bantuan tunai bersyarat melalui Program Keluarga Harapan, program Kartu Sembako, dan juga Bantuan Sosial Tunai.

Dalam skenario yang optimis, di mana pemerintah dapat mempertahankan target pertumbuhan 2,3% dan didukung oleh kebijakan yang “tepat”, kenaikan angka kemiskinan dapat ditekan menjadi 9,24% saja.

Angka tersebut hanya sedikit meningkat dibanding angka pada bulan September 2019 yang mencapai 9,22%.

Meskipun demikian, angka 9,24% tersebut dapat tercapai jika program Bantuan Sosial Tunai (BST) bisa mencapai sasarannya dengan tepat.

Baca Juga: Motor Listrik Bertandatangan Jokowi Dilelang Untuk Donasi Covid-19

Ini artinya, BST harus menutup “inclusion error”, yaitu harus mencapai semua orang yang berhak yang sebelumnya tidak mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan atau Kartu Sembako.

Saat ini, baru masing-masing 42,6% dan 44% peserta Program Keluarga Harapan dan Kartu Sembako yang tepat sasaran.

Untuk perhitungannya sendiri, garis kemiskinan yang digunakan bervariasi menurut provinsi, desa dan kota - bukan garis kemiskinan nasional yang ditetapkan sebesar Rp 425.250 per bulan per orang.

Kami menggunakan setidaknya empat variabel yang diduga mempengaruhi level konsumsi akibat adanya COVID-19:

  • tingkat konsumsi saat ini, sebagai representasi untuk pendapatan
  • laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan sektor (pertanian, jasa, atau manufaktur), berdasarkan data internal BAPPENAS
  • status pekerjaan berdasarkan proyeksi potensi pemecatan, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan
  • akurasi penerimaan bantuan sosial dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai.

Keempat variabel ini akan menentukan level konsumsi seorang individu di akhir 2020. Apabila level konsumsi seseorang berada di bawah garis yang ditetapkan, maka orang tersebut masuk ke dalam kategori miskin.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Menhub Budi Karya Akui Alami Penurunan Fungsi Otot

Tingkat akurasi dari simulasi ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI