Ilmuwan Ungkap Kuil Tertua di Dunia Dibangun dengan Pola Geometri

Jum'at, 15 Mei 2020 | 10:00 WIB
Ilmuwan Ungkap Kuil Tertua di Dunia Dibangun dengan Pola Geometri
Ilustrasi negara Turki [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para arkeolog dari Universitas Tel Aviv (TAU) dan Israel Antiquities Authority menemukan bahwa kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe, yang berada di Mesopotamia Atas dan berusia 11.500 tahun telah dibangun berdasarkan pola dasar geometris.

Para ahli menerapkan analisis berbasis algoritma pada tata letak arsitektur Göbekli Tepe dan menemukan bahwa situs prasejarah itu bukan dibangun dengan konstruksi sederhana yang ditempatkan secara aneh. Akan tetapi sebuah kompleks yang diatur berdasarkan pola geometris. Temuan para ilmuwan ini telah diterbitkan di Cambridge Archaeological Journal.

Göbekli Tepe, peninggalan arkeologi di Turki yang disebut sebagai sebuah keajaiban [IFL Science].
Göbekli Tepe, peninggalan arkeologi di Turki yang disebut sebagai sebuah keajaiban [IFL Science].

Göbekli Tepe adalah monumen arsitektur tertua yang diketahui dan terus menimbulkan kontroversi serta kebingungan di antara para arkeolog. Situs ini terletak di lereng gunung di sepanjang Fertile Crescent, di wilayah Turki sekarang.

Kuil ini terdiri dari banyak bangunan dan monumen,pada zaman Neolotik antara 9.600 dan 8.200 SM. Beberapa di antaranya dihiasi ornamen berupa ukiran dan pahatan satwa.

Baca Juga: BMW E30 M3 Milik Paul Walker Dilelang, Tembus Rp2 Miliar

"Göbekli Tepe adalah keajaiban arkeologis," ucap profesor Avi Gopher dari Departemen Arkeologi TAU, seperti dilansir dari IFL Science pada Jumat (15/5/2020).

Keberadaan kuil ini dinilai luar biasa karena menunjukkan pembangunan sebelum munculnya pertanian dan ribuan tahun sebelum arsitektur monumental kompleks lainnya muncul. Menurut para ahli, struktur seperti Göbekli Tepe ini hanya dapat dicapai setelah masyarakat menguasai pertanian.

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian baru ini, pembangunan situs akan membutuhkan kemampuan perencanaan tingkat tinggi, organisasi, dan pengetahuan. Juga membutuhkan pemahaman geometri untuk membuat denah lantai. Penelitian menunjukkan bahwa situs secara teratur menggunakan arsitektur berdesain persegi panjang dan bentuk persegi, yang tidak biasa digunakan oleh manusia Zaman Batu.

Baca Juga: Penghormatan kepada Sir Stirling Moss, Inilah Maserati MC20

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI