Suara.com - Setiap tahun jumlah aplikasi palsu atau berbahaya bertambah di Google Play Store. Google sering mengambil tindakan dan menghapusnya, tetapi para pengembang aplikasi tersebut memiliki pertahanan yang kuat terhadap malware.
Ada baiknya jika pengguna dapat menyadari bahwa aplikasi tersebut berbahaya di Google Play Store. Dilansir laman Android Pit, Rabu (13/5/2020), berikut empat jenis aplikasi yang mungkin berpotensi berbahaya di Google Play Store:
1. Aplikasi senter
Aplikasi game tertentu sangat rentan terhadap penyalahgunaan, salah satunya adalah aplikasi senter. Beberapa pengguna dengan ponsel Android lama tidak memiliki fitur senter bawaan di gawai sehingga harus menginstal dari aplikasi pihak ketiga.
Baca Juga: Murah, Nokia Kembali Luncurkan Ponsel Feature
Namun, beberapa ceroboh dan tidak mengecek izin aplikasi. Beberapa waktu yang lalu ada sejumlah besar aplikasi senter yang meminta izin mengirim SMS. Cukup banyak pengguna yang menerima izin palsu ini dan terjebak.
2. Aplikasi booster dan cleaner
Banyak pengguna Android berpikir bahwa aplikasi booster dan cleaner mampu meningkatkan performa ponsel saat sudah terasa lambat.
Aplikasi-aplikasi seperti itu diklaim mampu meningkatkan masa pakai baterai atau membersihkan memori ponsel. Padahal, setiap ponsel Android memiliki prinsip sandboxing. Setiap aplikasi bekerja dalam jalurnya sendiri dan tidak boleh menganggu sistem default dengan cara apapun yang dapat memperpanjang masa pakai baterai.
3. Aplikasi yang menjebak
Baca Juga: Kelewat Gosong, Penampakan Ikan Ini Bikin Ngakak Warganet
Sebagian besar aplikasi game bagus pada beberapa menit pertama permainan dan mudah dimainkan. Namun, tak sedikit aplikasi game yang tiba-tiba mengharuskan pengguna merogoh kocek. Banyak game membuat pengguna menghabiskan banyak uang hanya untuk membuka satu level.
4. Aplikasi dengan izin yang tidak jelas
Banyak aplikasi palsu saat ini yang menjadi lebih pintar dan lebih baik dalam menyamar sebagai aplikasi biasa. Karena itu, pengguna harus memeriksa dengan detail izin yang diminta aplikasi.
Pengguna dapat melihatnya melalui menu Pengaturan ponsel lalu ketuk opsi Aplikasi dan temukan aplikasi yang dimaksud. Pengguna dapat memeriksa berapa banyak data seluler, penyimpanan, dan RAM yang digunakan aplikasi serta izin apa yang dimilikinya. Mengetuk opsi data seluler juga akan mengungkapkan jika aplikasi diizinkan menggunakan data latar belakang.