Suara.com - Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan penyelidikan terhadap laboratorium virologi Wuhan, China dan apakah virus itu semacam senjata biologis buatan manusia atau tidak. Wakil Direktur Laboratorium Virologi, Yuan Zhiming menyanggah habis-abisan.
"Sebagai orang yang melakukan studi virus, kami jelas tahu jenis penelitian apa yang terjadi di institut dan bagaimana institut mengelola virus dan sampel. Seperti yang kami katakan sejak awal, tidak mungkin virus ini datang dari kami. Kami memiliki rezim peraturan yang ketat dan kode etik penelitian, jadi kami yakin," tegasnya dilansir laman Metro.co.uk, Rabu (13/5/2020).
Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump menyebut virus corona sebagai 'virus China' dan baru-baru ini mengatakan bahwa dia telah melihat bukti yang memberinya 'tingkat kepercayaan tinggi' pandemi dimulai secara tidak sengaja di laboratorium Wuhan.
Menurut dokumen yang diperoleh oleh NBC News, Institut Virologi Wuhan (IVW) ditutup pada Oktober lalu, menunjukkan mungkin ada semacam 'peristiwa berbahaya' yang terjadi.
Baca Juga: Warganet Ini Unggah Foto Angkutan Jaman Dulu, Netizen: Terjebak Nostalgia!
"Karena lab Wuhan adalah fasilitas keamanan tinggi di negara yang mempelajari patogen berbahaya, itu adalah target pengumpulan untuk beberapa agen intelijen AS, beberapa pejabat mengatakan kepada NBC News," dikutip situs tersebut.
Analis sekarang memeriksa apa yang terjadi pada Oktober dan November lalu, untuk memberikan petunjuk adanya anomali di lab, kata para pejabat.
"Trump secara konsisten bersikeras bahwa China meremehkan atau menyembunyikan informasi penting tentang virus dan menuntut Beijing agar dianggap bertanggung jawab," ujar para pejabat.