Suara.com - Ilmuwan terus mengamati bebatuan di Planet Mars lewat foto yang terekam satelit agar bisa menentukan kapan planet ini terakhir kali memiliki air di permukaannya.
Ilmuwan menggunakan foto dan topografi yang ditangkap oleh kamera HiRISE yang terpasang pada Mars Reconnaisance Orbiter milik NASA.
Kamera ini digunakan untuk mempelajari ujung Hellas Basin yang ada di kutub selatan Mars.
Menggunakan foto berdefinisi tinggi dan data dari tebing terbuka yang ada di Mars, ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap bukti bahwa ada sungai kuno di Mars selama 100.000 tahun, saat air masih muncul di permukaan Mars sekitar 3,7 miliar tahun yang lalu.
Baca Juga: Sosok Djoko Santoso di Mata Liliyana: Siap Tanggung Jawab Bila Atlet Kalah
"Ini tidak seperti membaca koran, tapi foto dengan resolusi sangat tinggi memungkinkan kita untuk 'membaca' bebatuan seakan kalian berdiri sangat dekat dengan tebing itu," ungkap ahli geologi dari International Research School of Planetary Sciences sekaligus penulis studi ini, Fransesco Salese, seperti dikutip dari Independent, Minggu (10/5/2020).
"Sayangnya kita tidak memiliki kemampuan untuk mendaki, untuk melihat detail secara lebih jelas lagi, tapi kesamaannya dengan batuan sedimen di Bumi meninggalkan sedikit imajinasi," imbuhnya.
Sekadar informasi, ilmuwan telah lama mengamati Kawah Hellas yang punya panjang 9 km dari lantai kawah ke ujungnya.
Di sinilah ilmuwan menemukan bukti adanya danau raksasa, sungai, delta, dan selat yang bisa terlihat di bebatuan.
Selanjutnya, ilmuwan fokus untuk meneliti tebing batu setinggi 200 meter yang berusia 3,7 miliar tahun.
Baca Juga: Ngga Sangka, Ini Rupanya Ponsel Favorit Pendiri Xiaomi Lei Jun
Terbentuk dari sedimen yang mengendap selama bertahun-tahun, bebatuan ini mirip dengan batu yang ada di Bumi yang terbentuk oleh sungai.