Suara.com - Xiaomi telah meluncurkan ponsel flagship terbaru mereka, Mi 10, untuk pasar Indonesia. Sayangnya, produsen teknologi asal China itu tidak serta membawa sang kakak, Mi 10 Pro. Lantas, mengapa ini terjadi?
"Untuk saat ini kami tidak ada rencana memboyong Mi 10 Pro ke Indonesia karena banyak hal yang perlu dipertimbangkan," urai Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia melalui konferensi virtual, beberapa waktu lalu.
Menurut Alvin, Xiaomi memiliki beberapa strategi bisnis yang berbeda dengan vendor ponsel lainnya yang kerap membawa satu gerbong seri ponsel.
"Ada beberapa elemen yang harus dipikirkan setiap kali kami memutuskan untuk memasukkan suatu produk ke pasaran. Kami (Xiaomi) memiliki bisnis model yang berbeda dari perusahaan lainnya," lanjutnya.
Baca Juga: Bikin Belajar Makin Asyik, TikTok Luncurkan Program #SamaSamaBelajar
Berdasarkan riset internal Xiaomi, perangkat yang cocok untuk karakter konsumen Indonesia adalah Mi 10, bukan Mi 10 Pro.
"Kenapa hanya meluncurkan Mi 10? Karena kami merasa ini merupakan seri yang paling cocok dan diterima baik oleh pasar di Indonesia," terang Alvin.
Lebih detil lagi, Xiaomi tidak menginginkan adanya kanibalisme antarproduk yang mereka lepas di Indonesia. Jika Mi 10 dan Mi 10 Pro dibawa ke Indonesia, sambung Alvin, potensi ke arah itu akan ada.
"Kita ingin memastikan produk-produk kami tidak saling berkompetisi dengan saudara mereka masing-masing. Pasalnya, masing-masing produk memiliki keunggulan dan posisi harga yang sesuai dengan target market tertentu."
Berdasarkan sejumlah pertimbangan itulah, Xiaomi akhirnya memutuskan untuk tidak merilis Mi 10 Pro ke Indonesia.
Baca Juga: Sumber Penyebaran Covid-19 di AS Berasal dari Salon Kuku?
"Seri Mi 10 memang paling sesuai dengan market di Indonesia, karena lini ini mengkombinasikan teknologi terkini dengan value yang luar biasa," pungkasnya.