Suara.com - Sebelum Covid-19 mewabah, Samsung sempat memperkenalkan rangkaian ponsel flagship-nya lewat Galaxy S20 Series, yang menempatkan Samsung Galaxy S20 Ultra sebagai versi teratas dari seri ponsel tersebut.
Selama beberapa waktu, ponsel ini pun sempat menjadi trending pencarian di mesin pencari Google. Artinya, banyak orang yang penasaran dengan ponsel berbanderol Rp 18,5 juta ini.
Beruntung, Suara.com diberi kesempatan mengenal lebih jauh dengan ponsel ini. Pengalaman saat menggunakan ponsel sultan ini pun dituangkan dalam review Samsung Galaxy S20 Ultra berikut.
Desain
Baca Juga: Tagar Supermoon Trending di Twitter, Warganet Ramai Abadikan Fenomena Itu
Dibandingkan dengan pendahulunya, desain Galaxy S20 Ultra memiliki sejumlah perubahan mencolok. Pertama, bisa dilihat dari keberadaan punch hole yang diletakan di bagian atas layar ponsel.
Bodinya dibangun dengan rangka berbahan aluminium, berdimensi 166,9 x 76 x 8,8 mm, dan berat 222 gram. Tak hanya bongsor, ponsel ini juga cukup berat saat digenggam. Bodinya yang punya efek glossy juga menjadikan ponsel ini mudah kotor dan meninggalkan bekas sidik jari.
Di sudut kiri atas punggung ponsel, terdapat kotak untuk menampung kamera belakang Galaxy S20 Ultra. Terlepas dari fungsinya, 'rumah' kamera tersebut sedikit mengganggu karena membuat bodi ponsel menjadi lebih tebal. Karena menonjol, kamera belakang ponsel ini pun rentan terhadap goresan, sehingga pengguna disarankan menggunakan back cover tambahan untuk melindungi ponsel.
Beralih ke sisi kanan, ada tombol volume dan pengunci ponsel yang juga berfungsi sebagai tombol pintas untuk mengakses Bixby, asisten digital milik Samsung.
Sedangkan di sisi kiri, Galaxy S20 Ultra tidak terdapat tombol apa pun. Slot microSD terletak di bagian atas. Di bagian bawah terdapat grill speaker dan USB Type-C. Tak ada lagi audio jack 3,55 mm yang artinya ponsel ini mengandalkan sambungan nirkabel agar terkoneksi dengan earphone.
Baca Juga: Nggak Biasa, Foto Siswa SMA Berambut Gondrong Ini Mirip Bintang Shampoo
Layar
Di bagian depan ponsel, terhampar layar 6,9 inci dengan panel Dynamic AMOLED 2x. Menariknya, pengguna bisa mengatur resolusi layar sesuka hati dengan opsi HD+, FHD+, dan WQHD+.
Selain itu, layar Galaxy S20 Ultra juga mendukung Always on Display, serta refresh rate layar 120 Hz. Bezel ponsel juga cukup tipis dengan aspek rasio layar ke bodi mencapai 89,9 persen.
Performa
Di balik tampilan luarnya, spesifikasi Samsung Galaxy S20 Ultra versi Indonesia dibekali prosesor Exynos 990 yang dibangun dengan fabrikasi 7 nm.
Chip tersebut juga dikombinasikan dengan 990 ditemani oleh RAM 12 GB dan memori internal 128 GB. Bila bagasi data dirasa kurang memadai, pengguna bisa mengekpansinya dengan menambahkan MicroSD.
Berbekal dengan chipset dan RAM besar, ponsel ini mampu diajak multitasking. Membuka aplikasi juga tidak terlalu lama saat menggunakan ponsel ini.
Ketika dipakai untuk bermain game Asphalt 9, Suara.com mencobanya dengan refresh rate 120 Hz. Dengan pengaturan grafis ini, risiko yang harus dihadapi adalah konsumsi baterai yang boros. Selain itu, mulai muncul suhu panas dari bagian belakang ponsel, namun dengan kadar overheat yang masih wajar.
Dalam catatan aplikasi CPU Monitor, kenaikan temperatur suhu ponsel naik dan cenderung konstan di angka hingga 40-an derajat Celcius. Beda dengan ponsel lain yang suhunya bisa di atas 41 derajat Celcius.
Untuk perangkat lunaknya, Samsung Galaxy S20 Ultra dijalankan sistem operasi Android 10 berselimut antarmuka One UI 2.1.
Kamera
Ini adalah salah satu fitur andalan yang dibawa ponsel ini. Samsung Galaxy S20 Ultra ditopang empat kamera canggih di bagian belakang ponsel dengan komposisi kamera utama 108 MP, lensa periscope 48 MP, lensa ultrawide 12 MP, dan sensor kedalaman 0,3 MP.
Kamera belakang Galaxy S20 Ultra sudah mendukung night mode. Jadi, memotret pada malam hari hasilnya akan lebih baik. Sedangkan perekaman videonya menawarkan opsi HD, FHD, dan 8K UHD. Sebagai informasi, Samsung Galaxy S20 Ultra adalah satu-satunya ponsel di Indonesia yang mendukung perekaman 8K.
Untuk kamera utama beresolusi 108 MP, ponsel ini sanggup menyajikan detil obyek foto dengan komposisi warna yang natural. Ketika memakai lensa periskop, Galaxy S20 Ultra bisa melakukan pembesaran hingga 100 kali.
Istimewanya, ketika mode zoom diaktifkan, pengguna akan dipandu untuk membidik dengan tepat obyek dari jarak jauh karena menu kamera menampilkan viewfinder. Fitur inilah yang tidak dimiliki ponsel lainnya. Untuk lensa sudut lebar dan bokeh, tak ada masalah berarti. Hasil foto tetap moncer, sedap dipandang.
Sedangkan untuk mengakomodasi kebutuhan swafoto, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu membenamkan sensor 40 MP dengan aperture f/2.2. Kamera depan dilengkapi fitur dual video call dan auto-HDR.
Baterai
Samsung Galaxy S20 Ultra dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh, lengkap dengan fitur pengisian daya cepat 45 Watt yang bisa mengisi penuh baterai sekitar 1 jam.
Selama pemakaian, kami menggunakannya untuk nonton video on demand tanpa henti dan ponsel masih terjaga setelah digunakan 7 jam. Sedangkan untuk menguji ketahanan baterainya melalui aplikasi PC Mark, Samsung Galaxy S20 Ultra bisa bertahan hampir 15 jam.
Kesimpulan
Setelah berkencan dengan ponsel ini selama tiga pekan, Samsung Galaxy S20 memiliki beberapa kelebuhan dan kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan: Kamera canggih, baterai jumbo, layar lebar, gaming mulus
Kekurangan: Bodi berat, kamera belakang rentan tergores, casing mudah kotor.