Suara.com - Startup di bidang perhotelan Airy Rooms, menghentikan operasional bisnisnya pada akhir Mei ini.
Mengutip dari Tech In Asia, Jumat (8/5/2020), informasi ini diketahui setelah pihak Airy mengirimkan email kepada para rekan bisnisnya.
Dalam email tersebut, Airy memutuskan untuk menghentikan segala bentuk kerja sama dengan mitra bisnisnya, setelah mereka memutuskan untuk menghentikan semua operasinya secara permanen.
Terkait penyetopan operasional bisnisnya, Airy menyebut pandemi Corona berdampak besar pada hampir semua sektor bisnis, terutama pariwisata.
Baca Juga: Tagar Supermoon Trending di Twitter, Warganet Ramai Abadikan Fenomena Itu
"Kami sudah berusaha untuk melakukan upaya terbaik untuk mengatasi dampak dari bencana ini. Bagaimanpun, mengingat penurunan bisnis yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia yang kami miliki, kami memutuskan untuk menghentikan bisnis secara permanen," tulis Airy dalam emailnya.
Pesan tersebut sekaligus menjadi jawaban atas harapan CEO Airy Louis Alfonso Kodoatie yang pada Maret lalu mengatakan Airy masih bisa bertahan dengan mengubah arah bisnisnya.
"Kami optimis kalau pandemi ini akan segera berakhir dan industri pariwisata akan pulih. Dengan teknologi dan kualitas layanan yang tepat, kami yakin Airy bisa pulih dengan cepat dan memulihkan bisnis seperti sedia kala," sebutnya kala itu.
Namun pada akhir April kemarin, Airy dilaporkan telah merumahkan sekitar 70 persen karyawannya karena tidak sanggup untuk membayar upah mereka.
Sekadar informasi, Airy adalah startup yang berdiri pada 2015 dan mempunyai ribuan jaringan properti dengan 30 ribu kamar. Salah satu rekan bisnis Airy adalah Traveloka.
Baca Juga: Aplikasi Raqib Atid, Catatkan Dosa dan Pahala Bikin Geger Warganet