Suara.com - Penemuan tawon raksasa mematikan dari Asia yang biasa dijuluki tawon pembunuh telah memicu kehebohan di Amerika Serikat. Banyak warga khawatir akan serbuan tawon yang panjangnya bisa mencapai 5 cm itu, sementara wabah Covid-19 belum juga mereda.
Dua ekor tawon, yang dikenal sebagai spesies tawon terbesar di dunia - ditemukan di barat Negara Bagian Washington pada tahun lalu. Sejak itu para ilmuwan di AS terus melacak untuk memusnahkan spesies invasif tersebut.
Meski demikian, hingga saat ini para ilmuwan di AS belum tahu bagaimana tawon yang panjangnya bisa mencapai 5 cm itu bisa sampai di daratan Paman Sam.
"Mereka bisa saja menumpang di peti kemas atau pada manusia," kata Karla Salp, juru bicara Departemen Pertanian Negara Bagian Washington seperti dilansir dari AFP.
Baca Juga: Ratusan Tawon Vespa Beracun Serbu Tangerang, 1 Orang Tewas
Para ilmuwan yakin bahwa sudah banyak tawon raksasa Asia di AS. Mereka mewanti-wanti bahwa jika tawon itu tak dimusnahkan dari AS dalam dua tahun ke depan, maka ia akan menyebar di Amerika Utara dan menjadi penghuni permanen.
Kini para ilmuwan sedang menggelar kampanye agar publik ikut terlibat untuk memusnahkan tawon raksasa tersebut.
Salp mengatakan bahwa tawon raksasa itu berasal dari Asia Timur dan Jepang. Mereka biasanya tak menyerang manusia, tetapi menyasar koloni lebah madu.
"Selama Anda tidak mengganggu sarangnya atau sarang lebah yang telah merek rebut, maka kecil kemungkinan Anda disengat," ujar dia.
Tetapi jika disengat tawon raksasa, imbuh Salp, maka korban akan merasa sangat kesakitan. Racun tawon itu juga lebih banyak ketimbang tawon asli Amerika.
Baca Juga: Selain Teror Ular Kobra, Warga Depok Dibikin Panik Ancaman Tawon Vespa
Paul van Westendorp, peternak lebah di British Columbia, mengatakan bahwa satu-satunya sarang tawon yang pernah di temukan di Amerika Utara ada di Vancouver Island, Kanada. Sarang itu sudah dimusnahkan, sementara seekor spesimen ditemukan di White Rock, British Columbia pada November 2019.