Ilmuwan: Mencegah Produksi Testosteron Bisa Mengurangi Kematian Covid-19

Kamis, 07 Mei 2020 | 13:30 WIB
Ilmuwan: Mencegah Produksi Testosteron Bisa Mengurangi Kematian Covid-19
Ilustrasi seseorang konsultasi masalah prostat ke dokter. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para lelaki yang menerima terapi kekurangan androgen (ADT) untuk kanker prostat kemungkinan lebih kecil, terkena infeksi virus Corona (Covid-19). Pengamatan ini bisa membantu menjelaskan mengapa lelaki dua kali lebih berisiko terinfeksi virus dan meninggal daripada perempuan.

Profesor Andrea Alimonti dari Università della Svizzera Italiana di Swiss mengungkapkan pendapatnya, mengapa lebih banyak lelaki yang meninggal karena Covid-19 daripada perempuan.

Kanker prostat sering diobati dengan ADT, yang mencegah produksi testosteron atau memblokir pengikatannya dengan reseptor, karena kanker tumbuh pada hormon lelaki. Jika hormon-homon yang dikenal sebagai androgen ini adalah masalahnya, penggunaan ADT dapat menyelamatkan nyawa.

Alimonti mengatakan bahwa kanker, termasuk kanker prostat, adalah faktor risiko untuk didiagnosis Covid-19 di wilayah Vento, Italia.

Baca Juga: Spesies Langka, Kucing Liar Terkecil di Dunia Lahir di Inggris

Lelaki yang memiliki kanker 1,8 kali lebih berisiko didiagnosis terinfeksi Covid-19 dibandingkan lelaki yang tidak memiliki kanker. Tetapi hal ini terbalik untuk lelaki yang menggunakan ADT.

Di antara lelaki dengan kanker prostat yang tidak menggunakan ADT, tingkat infeksi adalah 0,31 persen. Sementara lebih dari 5.000 orang yang menggunakan ADT, angka persentasi seperempatnya.

Selain itu, seperenam pasien kanker, termasuk kanker prostat, yang menderita Covid-19 meninggal dunia. Tetapi lelaki dengan kanker yang menggunakan ADT selamat.

Ilustrasi masalah prostat. [Shutterstock]
Ilustrasi masalah prostat. [Shutterstock]

"Kami telah menemukan bahwa pasien yang dirawat dengan ADT untuk kanker prostat bisa mengurangi kematian Covid-19, meskipun semua pasien dengan kanker memiliki risiko lebih besar terinfeksi Covid-19 daripada pasien tanpa kanker," ucap Alimonti dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip laman IFL Science, Kamis (7/5/2020).

Lelaki dengan gejala Covid-19 yang parah mungkin bersedia untuk mencoba apa saja dengan harapan bertahan hidup, tetapi Alimonti tampaknya menyarankan sesuatu yang cukup radikal.

Baca Juga: Manfaatkan Pandemi Corona, Hacker Sasar Organisasi Kesehatan

Alimonti mengusulkan bagi pasien yang berisiko terbesar terkena virus Corona, menggunakan ADT sampai pandemi ini berlalu. Meskipun Alimonti meyakinkan bahwa kadar testosteron akan kembali normal setelah pasien berhenti menggunakan ADT, tetapi tidak semua lelaki dapat menerimanya, mengingat bentuk paling umum dari ADT juga dikenal sebagai pengebirian bahan kimia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI