2. Dengan teleskop atau teropong
Jika pengamat ingin melihat Bulan purnama lebih detail dan jelas, pengamat dapat mengunakan teleskop atau teropong. Lewat bantuan alat ini, pengamat dapat melihat kawah Bulan dengan jelas.
Tetapi jika pengamat menggunakan teropong atau teleskop, pengamat juga membutuhkan filter untuk melindungi mata.
3. Dengan webcast online
Baca Juga: Tokopedia dan Menkominfo Digugat Terkait Kebocoran Data Pelanggan
Jika cuaca saat pengamat ingin melakukan pengamatan kurang mendukung atau tidak memiliki teropong dan terlalu malas pergi ke luar untuk melihat supermoon, pengamat juga bisa memanfaatkan webcast astronomi online yang menyiarkan fenomena langit tersebut.
Salah satu webcast yang menyiarkannya adalah Slooh observatorium online melalui YouTube dan dapat dilihat oleh publik. Siaran langsung ini akan dipandu oleh astronom Slooh, Paul Cox, dan akan menampilkan pandangan langsung ke Bulan ketika para ahli mendiskusikan peristiwa astronomi ini.
Pengamat dapat mengakses akun YouTube Slooh dan mencari siaran langsung dengan judul Star Party Live! The Super Flower Moon #Supermoon2020.
Selain itu, pengamat juga dapat mendengarkan siaran web langsung dari The Virtual Telescope Project di Italia bersama ahli astrofisika Gianluca Masi. Siaran langsung itu akan dilakukan melalui YouTube Gian Masi dengan judul The Flower SuperMoon 2020: the last Supermoon of the year – online observation dan dapat ditonton oleh publik.
Selama siaran langsung tersebut, Masi akan menampilkan pemandangan langsung Bulan Purnama di atas Roma.
Baca Juga: Terlalu Sering Rebahan di Rumah, Warganet Ini Alami Hal Tak Terduga