Kabar Baik, Pasien Sembuh Covid-19 Mulai Tunjukkan Tanda Kekebalan

Senin, 04 Mei 2020 | 11:00 WIB
Kabar Baik, Pasien Sembuh Covid-19 Mulai Tunjukkan Tanda Kekebalan
Ilustrasi antibodi. [Greg Baker/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien virus Corona (Covid-19) mulai menunjukkan tanda-tanda kekebalan, menurut Dr Jenny Harries, Wakil Kepala Staf Medis Inggris.

Dr Jenny Harries mengatakan, walaupun bukti masih terbatas pada tahap ini, pasien positif tampak mempertahankan antibodi spesifik Covid-19 dalam sistem tubuh mereka setidaknya satu bulan setelahnya.

Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan ketika seorang pasien memilikinya, pasien itu dianggap memiliki kekebalan.

"Saya pikir kita mulai melihat bahwa orang-orang positif Covid-19 di negara ini mulai menunjukkan kekebalan, meski dengan bukti yang sangat sedikit. Berapa lama itu akan berlangsung atau apakah itu akan memberikan tanggapan antibodi untuk satu musim atau dua-tiga tahun ke depan, kita masih tidak tahu," ucap Dr Jenny Harries dalam pernyataan pada konferensi pers harian.

Baca Juga: Masuk Mei 2020, 5 Fenomena Langit Ini Bisa Diamati di Indonesia

Pakar mengatakan jumlah antibodi dapat bervariasi untuk setiap orang, tetapi para dokter percaya sebagian besar akan memiliki beberapa bentuk kekebalan antara satu minggu hingga dua minggu setelah terinfeksi.

"Kami biasanya mengharapkan untuk melihat beberapa tanda kekebalan sekitar 10-12 hari setelah infeksi, dan kemudian pola yang sangat konsisten sekitar 28 hari," tambah Dr Jenny Harries, seperti dikutip laman Metro.co.uk, Senin (4/5/2020).

Sebelumnya, Profesor John Newton selaku koordinator pengujian di Inggris mengatakan bahwa bukti di Korea Selatan yang menunjukkan pasien positif sedang mengembangkan kekebalan tubuh sangat menjanjikan.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

"Sangat mengejutkan jika pasien tidak menunjukkan kekebalan setelah infeksi, tetapi saat ini pengetahuan mengenai virus ini masih belum tepat tentang berapa banyak kekebalan tubuh yang diproduksi dan berapa lama itu bertahan di dalam tubuh," tutur John Newton.

Di sisi lain, Dr Jenny Harries mengatakan bahwa ada beberapa bukti bahwa anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dan menularkan penyakit sehingga kemungkinan besar sekolah akan kembali dibuka paling awal pada 1 Juni mendatang.

Baca Juga: Bikin Gemas, Induk Kucing Ini Bawa Anaknya yang Sakit ke UGD

Namun, para pejabat mengatakan bahwa pembukaan kembali sekolah secara bertahap hanya bisa dilakukan jika tingkat infeksi terus menurun di Inggris agar kebijakan itu tidak membahayakan anak-anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI