Suara.com - Berita kebocoran 15 juta data pelanggan Tokopedia masih menjadi berita hangat di dunia maya. Kabarnya, data-data pelanggan yang bocor tersebut ditawarkan seharga 5.000 dolar AS (Rp 74,81 juta) di pasar gelap.
Perusahaan keamanan siber Israel, Under The Breach, Minggu (3/5/2020) melalui akun Twitter @Under The Breach mengungkapkan bahwa pelaku menjual 91 juta data lengkap, seharga 5.000 dolar AS (Rp 74,81 juta) di Darknet.
Akun tersebut kembali mengingatkan para pelanggan Tokopedia untuk segera mengganti password pada layanan atau aplikasi lain yang menggunakan kata sandi yang sama.
Data-data yang tersebar meliputi jenis kelamin, lokasi, username, nama lengkap, email, nomor telepon, hash password. Pada tangkapan layar tersebut juga terungkap. Disebutkan pula bahwa pembobolan data itu terjadi para Maret 2020 kemarin.
Baca Juga: Cara India Melacak Penyebaran Covid-19
Seperti diketahui, hingga kini pihak Tokopedia masih terus melakukan investigasi terkait hal ini.
Melalui VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, pihaknya mengakui bahwa telah menemukan adanya upaya pencurian data pengguna.
Meskipun begitu, perusahaan memastikan informasi penting krusial pengguna, seperti password, berhasil dilindungi. Nuraini menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi lanjutan.
"Keamanan data pengguna merupakan prioritas utama Tokopedia. Saat ini, kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan," ujarnya pada Minggu (3/5/2020).
Sebagai langkah antisipasi, Nuraini pun menyarankan agar para pengguna aplikasi Tokopedia untuk mengganti password akun mereka secara berkala.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lebah Sekarat Akibat Penyakit Mirip Virus Corona Covid-19
"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," tuturnya.