Suara.com - Sebuah perusahaan di Texas, Amerika Serikat (AS), mengklaim telah membangun robot yang mampu membunuh virus corona (Covid-19) dengan intensitas tinggi sinar UVC.
Sinar UVC adalah bagian spektrum yang tinggi daripada sinar UV tradisional dan terdiri dari panjang gelombang yang lebih pendek, dan lebih energik.
Xenex Disinfection Services mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan robot yang dapat memancarkan pancaran cahaya tinggi untuk menghilangkan virus corona dari permukaan. Rupanya, robot ini sudah digunakan di pangkalan militer AS, barak polisi, serta kampus di beberapa universitas.
Selama pengujian, robot LightStrike menghancurkan SARS-CoV-2, yang merupakan virus yang menyebabkan Covid-19, dalam dua menit menurut blog perusahaan.
Baca Juga: Ngenes! Tak Mampu Belikan Skincare, Warganet Ini Diputuskan Pacarnya
Pengujian dilakukan di Texas Biomedical Research Institute, salah satu lembaga penelitian independen terkemuka dunia yang bekerja secara eksklusif pada penyakit menular.
“Covid-19 menyebabkan dunia berhenti di jalurnya. Ketika kita mendiskusikan dan merencanakan untuk masuk kembali, desinfeksi ruang publik adalah prioritas utama untuk mengurangi risiko penularan penyakit. Menempatkan infrastruktur pencegahan infeksi yang efektif sekarang sangat penting,” kata Dr. Mark Stibich, Kepala Staf Ilmiah dan salah satu pendiri Xenex, dilansir laman Metro.co.uk, Minggu (3/5/2020).
Rob, Robot telah diadopsi sebagai standar perawatan lingkungan oleh banyak rumah sakit terkemuka di dunia.
"Sebagai perusahaan berbasis bukti, kami berpaling ke Texas Biomed untuk mengevaluasi kemanjuran UV xenon berdenyut terhadap SARS-CoV-2 karena kami ingin pelanggan kami saat ini dan di masa depan tahu dengan pasti bahwa robot UV xenon dapat menghentikan Covid-19," ujar Dr Mark Stibich.
Setiap robot menggunakan lampu xenon untuk menghasilkan semburan intensitas tinggi, spektrum penuh cahaya UVC, yang lebih kuat daripada sinar matahari. Ini menonaktifkan virus, bakteri dan spora dan mampu mengubah intensitas karena patogen yang berbeda rentan terhadap sinar UVC pada panjang gelombang yang berbeda.
Baca Juga: 5 Hewan Ini Sudah Ada Sebelum Dinosaurus
Robot bekerja sendiri karena intensitas cahaya, berarti manusia tidak dapat berada di ruangan yang sama karena bisa merusak mata mereka. Perusahaan ini menjual robot seharga 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,49 juta masing-masing. Kabarnya, kini banyak klien kelas atas berminat membeli robot tersebut.