Suara.com - Sebanyak 14 miliar dolar atau sekitar Rp 205 triliun valuasi produsen mobil listrik Tesla lenyap hanya gara-gara sebuah tweet Elon Musk, bos perusahaan asal Amerika Serikat itu, pada Jumat (1/5/2020).
Termasuk dari valuasi yang menguap itu adalah sekitar 3 miliar dolar (sekitar Rp 44 triliun) dari saham Tesla milik Elon Musk sendiri. Totalnya saham Tesla anjlok itu sekitar 9 gara-gara cuitan Musk.
Lalu, apa yang diutarakan Trump dalam tweet itu?
"Harga saham Tesla terlalu mahal menurut saya," tulis Musk pada 1 Mei kemarin.
Baca Juga: Elon Musk Sebut Lockdown Kebijakan yang Tidak Demokratis
Selain itu, ia juga menulis beberapa cuitan aneh antara lain soal kekasihnya yang sedang marah dan soal dia akan menjual semua harta benda, termasuk rumahnya.
Tesla, yang dimintai komentar oleh para wartawan terkait cuitan Musk, menolak untuk menjawab. Tetapi Elon Musk sendiri, saat ditanya oleh Wall Street Journal apakah dia sedang bercanda soal harga saham, menjawab singkat: "Tidak."
Elon Musk memang sering memicu kontroversi di Twitter. Ia pernah digugat di pengadilan Inggris karena menuding seorang penyelam yang turut menyelamatkan anak-anak dalam sebuah gua di Thailand sebagai pedofilia.
Pada 2018 dia pernah melepas cuitan soal masa depan Tesla di bursa saham New York dan akibatnya perusahaan itu dijatuhi denda sebesar 20 juta dolar. Musk juga diwajibkan untuk mengizinkan pengacaranya membawa semua gagasannya sebelum diunggah ke Twitter. [Reuters/BBC]
Baca Juga: Selain Wali Kota New York, Wamen BUMN Budi Gunadi Ikut Kejar Elon Musk