Suara.com - China baru-baru ini menayangkan sebuah film animasi singkat berjudul One Upon a Virus yang isinya mengejek cara penanganan Covid-19 oleh pemerintahan Donald Trump.
Dalam film animasi itu China menggunakan figur-figur mirip Lego. Salah satunya mirip kesatrian China kuno yang mengenakan masker, sementara satu lagi adalah Patung Liberty yang ngotot tak mau mengenakan masker.
Animasi itu diunggah kantor berita China, Xinhua ke Youtube pada 29 April kemarin dan kini sudah disaksikan lebih dari 119.000 kali.
Beijing dan Washington memang sedang terlibat dalam perang kata-kata soal asal-muasal virus corona baru Sars-Cov-2 yang menyebabkan wabah Covid-19 di dunia.
Baca Juga: Klaim Punya Bukti, Donald Trump Yakin Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan
Presiden Donald Trump, tanpa disertai bukti, mengatakan bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China. Tudingan ini sudah berulang kali dibantah oleh China dan juga oleh organisasi kesehaan dunia, WHO.
Adapun film animasi yang disiarkan di Youtube oleh Xinhua itu berisi percakapan antara kesatria Tiongkok dengan Patung Liberty soal virus corona.
"Kami menemukan virus baru," kata sang kesatria.
"Terus?" jawab Patung Liberty.
"Ia berbahaya," timpal kesatria.
Baca Juga: Jawab Tudingan Donald Trump, China: Kami Tidak Tertarik Campuri Urusan AS
"Itu cuma flu," lanjut Patung Liberty.
"Kenakan masker," kata kesatria itu lagi.
"Jangan kenakan masker," sergah Patung Liberty.
"Berdiamlah di rumah," lanju kesatria.
"Itu melanggar hak asasi manusia," tukas Patung Liberty.
Patung Liberty dalam animasi itu mengucapkan kata-kata yang berkali-kali diucapkan oleh Donald Trump dalam berbagai jumpa pers maupun melalui akun Twitter-nya. Sejak awal Trump memang menganggap remeh wabah ini dan kini Amerika adalah negara dengan kasus terbanyak di dunia.
"Apakah kau dengar kata-katamu sendiri?" tanya kesatria ke Patung Liberty yang kini wajahnya memerah karena demam dan harus diinfus.
"Kami selalu benar, bahkan ketika komentar-komentar kami sendiri saling berlawanan," jawab Patung Liberty. [Reuters]