Suara.com - Sebuah asteroid kecil berukuran kecil, sekitar 8 meter panjangnya, nyaris menabrak Bumi pada 28 April kemarin dan penemuan serta pengamatannya berlangsung dramatis ketika para astronom terpaku pada asteroid raksasa 1998 OR2 yang melewati Bumi pada 29 April.
Asteroid bernama 2020 HS7 itu disebut sebagai salah satu asteroid melesat paling dekat dengan Bumi. Ia bahkan terbang sangat dekat dengan area tempat satelit-satelit buatan manusia beroperasi yang dinamai orbit geostasioner.
Bermula dari UFO
Asteroid 2020 HS7 ditemukan di saat-saat terakhir, yakni pada 27 April oleh astronom di Observatorium Pan-STARRS milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA) di Hawaii. Karena asteroid ini baru ditemukan, mereka untuk sementara menamainya P20ZIf8.
Baca Juga: Asteroid Raksasa Dekati Bumi Kemarin, Bawa 4 Rekan yang Lebih Kecil
Pada 26 April malam teleskop yang sama telah mendeteksi sebuah objek terbang tak dikenal (UFO) di antariksa. Setelah diikui selama 1 jam, para ilmuwan terperanjat karena objek itu rupanya punya peluang sekitar 10 persen untuk menabrak Bumi di keesokan harinya.
Para astronom di seluruh dunia pun segera diperingatkan akan datangnya asteroid tersebut dan diminta untuk mengawasinya dengan ketat.
Hawaii - China - Eropa
Hanya 50 menit setelah Observatorium Pan-STARRS melaporkan temuan mereka, Observatorium Xingming di China langsung berhasil mengukur posisi, pergerakan, dan cahaya asteroid tersebut. Tak lama kemudian, giliran Observatorium Tautenburg di Jerman ikut mengamati asteroid tersebut.
Berdasarkan data dari observatorium-observatorium ini, para astronom berhasil mengukur dengan pasti bahwa asteroid tersebut tidak akan menabrak Bumi. Ia hanya akan melesat tipis di luar orbit geostasioner.
Baca Juga: Asteroid Raksasa Sempat Jadi Ancaman Bagi Bumi, Begini Kondisinya
Mereka juga mengetahui bahwa ukurannya yang kecil tidak membahayakan sekalipun ia menabrak Bumi. Dengan panjang antara 4 - 8 meter, ia akan habis terbakar saat melewati atmosfer Bumi.