Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Kamis (30/4/2020) mengumumkan bahwa tiga perusahaan swasta terasuk SpaceX milik Elon Musk dan Blue Origin milik pendiri Amazon, Jeff Bezos telah memenangkan kontrak untuk membangun wahana yang akan membawa para astronot ke Bulan pada 2024.
Tiga perusahaan itu, yang terakhir Dynetics, memenangkan kontrak dari pemerintah AS senilai 967 juta dolar atau sekitar Rp 14,7 triliun untuk membangun pesawat atau wahana pendarat di Bulan.
Ketiga perusahaan itu akan bersaing selama periode kontrak yang berakhir pada Februari 2021. Ketika itu NASA akan memutuskan siapa di antara ketiganya yang berhak untuk melakuan demo.
"Ini adalah untuk pertama kalinya sejak era Apollo, NASA secara langsung mendanai sistem pendaratan manusia dan kini kami telah memilih tiga perusahaan yang akan mengembangkan program Artemis," kata Administrator NASA, Jim Bridensine sembari menyebut Artemis, nama misi ke Bulan itu.
Baca Juga: NASA Seleksi Lebih dari 12.000 Calon Astronot untuk Misi ke Bulan dan Mars
Sistem pendaratan manusia adalah salah satu elemen kunci dari Misi Artemis bersama roket Space Launch System (SLS), kapsul Orion yang diproduksi oleh perusahaan Lockheed Martin, dan Gateway, sebuah stasiun antariksa kecil yang akan mengorbit Bulan.
Artemis sendiri adalah misi ke Bulan, tetapi NASA menegaskan bahwa program itu hanyalah batu pijakan sebelum para astronot dikirim ke Mars pada 2030an.