Suara.com - Produsen chipset terkemuka, Qualcomm, memprediksi bahwa pasar smartphone global akan berkurang sebanyak 30 persen di kuartal ketiga (Q3) 2020. Penurunan signifikan sebagai imbas dari adanya pandemi global COVID-19 yang menghantam hampir seluruh negara di dunia.
Itu berarti pengiriman smartphone di bulan Juli, Agustus dan September mengalami penurunan secara signifikan.
Meski begitu, Qualcomm justru memprediksi bahwa pasar smartphone China kembali ke tingkat normal, setelah negara itu terindikasi mulai pulih dari virus corona COVID-19.
Perusahaan memperkirakan bahwa mereka akan menghasilkan sekitar 4,4 hingga 5,2 miliar dolar AS (Rp 65,8 hingga 77,8 triliun) pada kuartal kedua tahun 2020.
Baca Juga: Begini Hasil Video 8K dari Qualcomm Snapdragon 865!
"Pedoman kami untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2020 didasarkan pada asumsi perencanaan bahwa akan ada pengurangan sekitar 30 persen dalam pengiriman perangkat dibandingkan dengan harapan kami sebelumnya," kata Qualcomm dalam siaran persnya.
Dikutip dari ZDNet, penjualan smartphone di China anjlok sebesar 22 persen selama kuartal pertama 2020 karena pandemi yang memaksa perusahaan untuk menutup toko dan tempat produksi sehingga rantai pasokan terganggu.
Namun CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, memperkirakan bahwa pasar China akan kembali normal pada kuartal selanjutnya.
Perusahaan menambahkan bahwa akan ada permintaan yang relatif kuat untuk smartphone 5G di tahun 2020.
Ini bertentangan dengan laporan Strategy Analytics yang mengklaim bahwa pengiriman smartphone 5G akan lebih rendah pada tahun 2020 daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga: Qualcomm Siap Dukung Teknologi 5G di Indonesia
Qualcomm mengatakan bahwa pandemi global mengurangi permintaan smartphone pada kuartal kedua sekitar 21 persen dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya.