4 Cara Hentikan Penyebaran Hoax di WhatsApp soal Pandemi Covid-19

Jum'at, 01 Mei 2020 | 08:14 WIB
4 Cara Hentikan Penyebaran Hoax di WhatsApp soal Pandemi Covid-19
Ilustrasi berita hoax [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hoax, hoaks, atau berita palsu menjadi salah satu masalah yang dihadapi aplikasi perpesanan instan WhatsApp. Pelaku kejahatan telah memanfaatkan WhatsApp selama bertahun-tahun untuk menyebarkan berita palsu.

Adanya pandemi Virus Corona atau Covid-19 turut meningkatkan penyebaran berita palsu di WhatsApp. Sehingga mendorong aplikasi ini memulai kampanye aktif untuk mengendalikan berita palsu dengan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan dunia, WHO.

Tetapi, para pengguna juga bisa waspada dan menghentikan penyebaran berita palsu secara mandiri. Dilansir dari BGR, berikut empat (4) cara menemukan dan menghentikan penyebaran hoax di WhatsApp:

1. Memahami pesan yang diteruskan
Pesan yang diteruskan dari orang lain memiliki label "Forwarded". Ini bisa dapat membantu pengguna mengetahui bahwa pesan tidak ditulis oleh orang pertama yang bertukar pesan dengan pengguna.

Baca Juga: Best 5 Oto: Mengenang Ayrton Senna, Livery MotorGP untuk Moge Suzuki

Ketika sebuah pesan diteruskan dari satu pengguna ke pengguna lainnya lebih dari lima kali, akan ditandai dengan ikon panah ganda. Jika pengguna tidak yakin siapa yang menulis pesan pertama kali, periksa ulang fakta yang ada di pesan itu dengan sumber berita tepercaya.

2. Periksa foto dan media dengan cermat
Foto, rekaman audio, dan video bisa diedit untuk menyesatkan pengguna. Sebaiknya pengguna melihat sumber berita tepercaya untuk melihat apakah berita itu dilaporkan di tempat lain.

3. Carilah pesan yang terlihat berbeda
Pesan atau tautan situs web yang mengandung hoaks umumnya memiliki kesalahan pengejaan. Cari tanda-tanda ini sehingga pengguna bisa memeriksa apakah informasinya akurat.

4. Verifikasi kembali sebelum meneruskan
Terkadang beberapa pesan yang diteruskan dari keluarga atau teman terlihat bermanfaat atau tidak berbahaya. Tetapi apa pun situasinya, pengguna harus mengkonfirmasi fakta-fakta dari pesan itu sebelum meneruskannya ke orang lain.

Pengguna bisa memverifikasi pesan dengan mencari fakta secara online sebelum membagikannya dengan kontak pengguna. Jika pengguna masih tidak yakin apakah pesan itu benar, periksa situs berita tepercaya dan tanyakan pemeriksa fakta.

Baca Juga: 26 Tahun Berpulangnya Ayrton Senna: Ia Tetap Melegenda

Jika pengguna menerima pesan berisi berita palsu atau hoax, bagikan fakta yang sebenarnya kepada orang itu. Minta mereka agar membagikan informasi yang akurat saja. Jika grup atau kontak itu terus-menerus mengirimkan berita palsu, jangan ragu untuk melaporkannya.

REKOMENDASI

TERKINI