Suara.com - Media sosial TikTok dan Bill Gates, pendiri Microsoft, pada Rabu (29/4/2020) menyumbang 20 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 306 miliar untuk membantu penanganan wabah Covid-19 di Afrika. TikTok dan Bill Gates masing-masing menyumbang 10 juta dolar AS lewat aliansi vaksin GAVI.
GAVI, aliansi yang terdiri dari Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, WHO, Bank Dunia, Unicef, dll, akan menggunakan bantuan donasi tersebut untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ketika vaksinya sudah tersedia.
Bantuan itu juga akan dimanfaatkan untuk mencegah dampak program-program imunisasi di seluruh negara berkembang, demikian dikatakan pemimpin eksekutif GAVI, Seth Berkley seperti dilansir Reuters.
"Saat ini ada 76 calon vaksin di website WHO dan enam di antaranya sudah memasuki uji klinis. Tetapi sebenarnya jumlah calon vaksin lebih banyak, bahkan di atas 100," kata Berkley.
Baca Juga: Bill Gates Kambing Hitam Utama Covid-19 dari Pendukung Teori Konspirasi
Lebih lanjut Berkley mengatakan banyaknya calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan di seluruh dunia adalah pertanda bagus. Artinya ilmu pengetahuan berkembang di seluruh dunia.
"Tantangannya kini adalah untuk menciptakan kriteria standar agar jumlah vaksin itu bisa dikerucutkan. Juga yang penting adalah bagaimanan mengerucutkan jumlah vaksin itu berdasarkan sains, bukan politik," imbuh Berkley.
GAVI mengatakan pihaknya mulai membagikan bantuan sekitar 29 juta dolar AS untuk membantu sistem kesehatan di 13 negara berpenghasilan rendah dalam menghadapi Covid-19.