Huawei: Butuh 300 Tahun untuk Kejar iOS dan Android

Selasa, 28 April 2020 | 22:05 WIB
Huawei: Butuh 300 Tahun untuk Kejar iOS dan Android
Huawei, pada Jumat (9/8/2019), meluncurkan sistem operasi Harmony OS yang bisa menggantikan Android. [Twitter/Huawei]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semenjak sanksi dagang Amerika Serikat diberikan, Huawei telah mengembangkan sistem operasinya sendiri yang diberi nama Harmony OS.

Meski begitu, pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan bahwa sistem operasi besutannya itu memerlukan waktu sedikitnya 300 tahun untuk menyalip popularitas sistem operasi buatan Apple (iOS) dan Google (Android).

Seperti yang sudah diketahui, sanksi dagang AS memaksa Huawei kehilangan dukungan layanan Google Mobile Services untuk perangkat ponsel dan tablet mereka.

Mau tak mau, Huawei langsung tancap gas mengembangkan sistem operasi Harmony OS. Namun, Zhengfei mengakui bahwa sistem operasi Harmony OS masih banyak kekurangan dan belum sepadan untuk dibandingkan dengan iOS maupun Android.

Baca Juga: HERE WeGo Gantikan Peran Google Maps untuk Pengguna Huawei

"Sistem operasi Android dan Apple telah menikmati penjualan besar-besaran di dunia karena konsumen sudah terbiasa dengannya," papar Zhengfei dalam wawancara dengan Dragon Magazine, seperti dilansir dari Gizmochina, Selasa (28/4/2020).

"Huawei sedikit terlambat, jadi akan sangat sulit untuk menyalip sistem operasi Android dan Apple. Ini mungkin membutuhkan waktu yang cukup panjang, tapi tidak lebih dari 300 tahun," imbuhnya.

Walau bisnisnya masih dibatasi oleh regulasi pemerintah AS, namun bos Huawei tersebut tidak akan menggantikan komponen buatan perusahaan asal AS. Pasalnya, sanksi yang dijatuhkan kepada Huawei diringankan karena memperbolehkan perusahaan AS yang memiliki lisensi khusus boleh berbisnis dengan Huawei.

Selain itu, Zhengfei juga mengaku tidak dendam dengan Apple dan Google, karena masalah ini bukan bersumber dari kedua perusahaan itu. Bahkan, ia menjadikan dua raksasa teknologi tersebut sebagai motivasi yang memacu inovasi baru dari Huawei.

"Tidak apa-apa jika kita tidak menggunakan komponen AS, tetapi apa yang terjadi jika konsumen tidak membeli produk kami," tutup Zhengfei.

Baca Juga: Beda dari Oppo, Huawei Pastikan Harga Ponsel Tak Naik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI