Suara.com - Tim insinyur di Jet Propulsion Laboratory NASA, California, merancang dan menciptakan ventilator khusus untuk pasien virus Corona (Covid-19). Ventilator tersebut hanya membutuhkan 37 hari pengerjaan.
Disebut VITAL (Ventilator Intervention Technology Accessible Locally), ventilator itu menggunakan seperlima jumlah bagian yang diperlukan untuk ventilator konvensional. Itu akan membuatnya lebih mudah untuk diproduksi massal dengan cepat.
Administrator NASA mengatakan, mereka akan menawarkan lisensi gratis untuk membantu memasukkan perangkat ke rumah sakit lebih cepat. Alat itu dapat membantu departemen tanggap darurat bersiap untuk masuknya pasien Covid-19 di masa depan, yang para ahli perkirakan akan mulai meningkat.
"Unit perawatan intensif menemui pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator yang sangat dinamis. VITAL dibuat untuk mengurangi kemungkinan pasien akan mencapai stadium lanjut dan memerlukan bantuan ventilator yang lebih maju," ucap Dr. J.D Polk, kepala petugas kesehatan dan medis NASA.
Baca Juga: Terungkap! Mi 10 Youth Punya Fitur 50X Zoom
Sebuah prototipe ventilator telah diuji di Icahn School of Medicine, New York.
"Pengujian itu luar biasa. Tim telah mengajukan permohonan otorisasi penggunaan darurat dari FDA dan mengharapkan persetujuan dalam 48 jam," tutur Dave Gallagher, seorang associate director JPL yang bekerja dengan tim, seperti dikutip laman Science Alert, Selasa (28/4/2020).
Pemilihan desain yang menggunakan lebih sedikit komponen daripada ventilator konvensional dimaksudkan untuk menghindari masalah pada rantai pasokan untuk ventilator konvensional. Harapannya, NASA dapat memproduksi perangkat tanpa mengurangi produksi ventilator konvesional.
"Itu bukan bagian yang biasanya Anda gunakan untuk membangun ventilator. Ada hampir 700 bagian di luar sana yang tidak kami gunakan dan tidak harus bersaing dengan produsen pemasok ventilator konvensional," jelas Polk.
Meskipun para pejabat tidak memberikan jumlah biaya yang pasti untuk memproduksi ventilator, Gallagher memperkirakan itu sekitar 2.000 hingga 3.000 dolar AS. Sebagai perbandingan, General Motors yang memproduksi ventilator berbiaya rendah untuk persediaan nasional lebih dari 16.000 dolar per unit.
Baca Juga: Anti Mainstream, Cara Warganet Akhiri Hubungan Ini Mirip Surat Resign
Selain itu, VITAL juga dirancang untuk mencegah kekurangan ventilator pada gelombang kedua Covid-19. Para ahli mengatakan gelombang kedua infeksi virus ini bisa diluar kendali jika tidak diawasi secara ketat.