Suara.com - Elisa Granato, salah satu sukarelawan pertama yang menerima suntikkan calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford di Inggris, dikabarkan telah meninggal dunia. Kabar ini menyebar liar di media-media sosial.
Granato, yang juga seorang ilmuwan di bidang mikrobiologi, merupakan satu dari dua orang yang menerima suntikan calon vaksin virus corona baru pada Kamis (23/4/2020) kemarin. Jika berjalan lancar, vaksin ini rencananya diproduksi September mendatang.
Dalam berita yang menyebar di media sosial disebutkan bahwa Granato meninggal akibat komplikasi setelah disuntik vaksin Covid-19 tersebut.
Benarkah demikian?
Baca Juga: Gawat! Data Uji Vaksin Covid-19 Tersebar secara Online
Pemerintah Inggris, seperti dilansir dari The Guardian, menegaskan berita tersebut sama sekali salah dan memperingatkan warga untuk tidak menyebarkan hoaks tersebut.
Granato sendiri mengaku kesal membaca artikel hoaks soal kematiannya itu.
"Tak ada yang lebih menyebalkan dari bangun tidur dan membaca artikel tentang kematian Anda sendiri ... Saya baik-baik saja," tulis Granato di akun Twitter pribadinya pada Minggu (26/4/2020).
Sementara Departemen Kesehatan Inggris, lewat Twitter, juga menegaskan bahwa kabar kematian Granato adalah bohong belaka.
"Kabar di media sosial bahwa sukarelawan pertama dalam uji vaksin virus corona Inggris telah meninggal dunia adalah bohong sama sekali," terang departemen tersebut.
Baca Juga: Menlu Klaim Indonesia Terlibat Dalam Percobaan Penemuan Vaksin Covid-19
Dikabarkan pekan lalu bahwa Inggris telah menggelar uji calon vaksin Covid-19 ke manusia. Uji coba itu akan berlangsung beberapa bulan ke depan dan ditargetkan vaksin tersebut sudah bisa diproduksi massal pada September mendatang.