Sinar Matahari, Suhu Panas, dan Kelembaban Perlambat Penyebaran Covid-19?

Senin, 27 April 2020 | 13:30 WIB
Sinar Matahari, Suhu Panas, dan Kelembaban Perlambat Penyebaran Covid-19?
Virus corona baru dari China (2019-nCoV) berpotensi mengancam kesehatan global. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ahli kesehatan mengatakan bahwa suhu atau temperatur panas dan sinar Matahari, dapat membantu memperlambat penyebaran virus Corona baru (Covid-19). Pernyataan tersebut disampaikan pada pengarahan gugus tugas virus Corona Gedung Putih pada Kamis (23/4/2020).

"Jika Anda melihat virus Corona sebagai rantai dengan banyak tautan, kami telah mengidentifikasi beberapa tautan lemah dalam rantai tersebut menurut penelitian yang telah dilakukan," ucap William Bryan dari Direktorat Sains dan Teknologi di Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Bryan mencatat bahwa suhu panas, kelembaban, sinar Matahari, dan sinar UV mungkin menjadi kelemahan dalam rantai virus tersebut.

Para peneliti di National Biodefense Analysis and Countermeasures Center telah mempelajari biologi virus sejak Februari. Dilansir laman IFL Science, Senin (27/4/2020), Bryan mengatakan ada bukti bahwa sinar UV dapat "membunuh" virus ketika kontak langsung.

Baca Juga: Absurd, Penampakan Puding Ikan Asin Ini Bikin Warganet Geli

"Pengamatan kami yang paling mencolok hingga saat ini adalah efek kuat yang dimiliki cahaya Matahari untuk membunuh virus, baik permukaan maupun udara. Kami telah melihat efek yang serupa dengan suhu panas dan kelembaban juga, di mana peningkatan suhu dan kelembaban atau keduanya umumnya kurang menguntungkan terhadap virus," tambah Bryan.

Ada tiga bentuk umum radiasi UV di bawah sinar Matahari, yang dicatat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, yaitu UVA, UVB, dan UVC. Menurut Juan Leon, seorang ahli virologi, mengatakan jenis yang terakhir paling berbahaya karena kemampuannya untuk menghancurkan bahan genetik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan bahwa beberapa sinar UV mungkin merupakan kandidat yang baik untuk menghancurkan beberapa patoden dan virus Corona yang terkait dengan Covid-19.

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)

Meski begitu, bukan berarti bahwa virus Corona akan hilang begitu saja selama bulan-bulan di musim panas.

Di sisi lain, semakin banyak bukti mengkonfirmasi hubungan antara suhu yang lebih tinggi dan tingkat penularan virus Covid-19 yang lebih rendah, tetapi para ahli memperingatkan bahwa hubungan ini tidak perlu diperdebatkan apakah suhu panas atau sinar UV yang membunuh virus.

Baca Juga: 8 Fakta Lumba-Lumba, Hewan Paling Pintar di Dunia

Bryan menambahkan bahwa bulan-bulan di musim panas adalah kesempatan masyarakat global untuk maju. Walau suhu panas, kelembaban, dan sinar Matahari berpotensi untuk membunuh virus Corona, tetapi Bryan mengatakan untuk tetap patuh pada peraturan WHO seperti menjaga jarak fisik dan mencuci tangan dengan sabun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI