Suara.com - Para ilmuwan di United States Geological Survey (USGS) bekerja sama dengan NASA dan Lunar Planetary Institute, membuat peta geologi Bulan pertama yang paling komprehensif.
Dalam peta digital yang disebut Unified Geologic Map of the Moon ini, menampilkan seluruh permukaan Bulan yang telah dipetakan dan semua fitur-fiturnya diklasifikasikan secara seragam.
Rincian peta ini memenampilkan berbagai wilayah dengan bintik-bintik gelap dan terang berwarna-warni di permukaan Bulan. Tidak hanya bisa digunakan sebagai alat ilmiah dan pendidikan, pemetaan ini juga berguna untuk kru di misi Bulan yang akan datang.
"Orang-orang selalu terpesona oleh Bulan dan bertanya-tanya kapan kita kembali ke sana. Luar biasa melihat USGS menciptakan sumber daya yang dapat membantu NASA dengan perencanaan mereka untuk misi masa depan," ucap Jim Reilly, mantan astronot NASA dan direktur USGS saat ini, seperti dikutip laman Space.com, Senin (27/4/2020).
Baca Juga: Pandemi Corona Berakhir, Kolaborasi Apple dan Google Bubar
Peta digital baru ini sangat komprehensif karena menggunakan data yang dihimpun selama lima dekade terakhir. Tim ahli menggunakan data dari misi satelit terbaru ke Bulan, serta data yang dikumpulkan selama misi Apollo.
Di antara data terbaru mencakup pengukuran ketinggian dari pengamatan stereo yang dilakukan oleh Terrain Camera pada misi SELENE (Selenological and Engineering Explorer) JAXA dan data topografi dari instrumen Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA) pada Lunar Reconnaissance Orbiter NASA.
Para ilmuwan menggabungkan dataset lama dan baru untuk memperbarui peta Bulan saat diambil di era misi Apollo dengan data yang lebih baru. Selain itu, tim ahli juga mengembangkan metode baru yang disatukan untuk menggambarkan lapisan batuan Bulan.
Untuk mengakses peta dengan detail luar biasa dalam skala 1:5.000.000 dapat mengakses di alamat ini.
Baca Juga: Langkah China Patenkan Remdesivir Tuai Kontroversi