Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Gejala Virus Corona

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 27 April 2020 | 08:00 WIB
Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Gejala Virus Corona
Ilustrasi indra penciuman. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu ahli terkemuka di Inggris mengklaim bahwa hilangnya penciuman secara tiba-tiba, bisa menjadi tanda kuat dari virus Corona (Covid-19) dibanding demam atau batuk.

Profesor Claire Hopkins adalah Presiden British Rhinological Society dan ahli bedah konsultan telinga, hidung dan tenggorokan terkemuka. Dia memimpin dugaan kehilangan indra penciuman, anosmia, yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kesehatan Masyarakat Inggris sebagai gejala virus Corona.

"Satu dari enam pasien akan kehilangan indra penciuman sebagai gejala yang terisolasi, benar-benar tanpa mendapatkan gejala terkait lainnya. Satu dari empat akan cocok dengan gejala lainnya, tetapi tepat di awal infeksi. Ini adalah penanda awal infeksi yang baik," kata Hopkins dilansir laman Mirror, Senin (27/4/2020).

Ketika Anda melihat semua gejala yang berbeda, dia menambahkan, kehilangan indra penciuman sebenarnya adalah salah satu prediktor terbaik infeksi Covid-19.

Baca Juga: Anti Mainstream, Begini Cara Anak Sistem Komputer Nyatakan Cinta

"Jauh lebih baik daripada demam, dan lebih umum dan prediktor yang lebih kuat daripada batuk," tegasnya.

Dia diwawancarai Produser Video Ian Nuttall (56) dari Hampton Court, Surrey, yang menghubunginya ketika dia menyadari dia memiliki gejala tersebut.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

"Salah satu hal utama yang saya khawatirkan adalah apakah pengalaman ini akan permanen. Dalam satu dari empat orang, itu permanen bahwa Anda kehilangan indra penciuman dan rasa. Itu sebenarnya cukup traumatis bagi orang-orang. Untuk sebagian besar orang, dia membuatnya cukup jelas bahwa dalam kasus Covid-19, indera kembali," bebernya.

"Sejak Prof Hopkins membuat klaim, bukti telah meningkat secara dramatis - dalam satu bulan terakhir, itu berubah dari sekadar anekdot dan dimasukkan melalui spesialisasinya, menjadi bukti yang jauh lebih luas yang mendukung ini."

Pasangan itu tetap terpisah sejauh enam kaki sepanjang waktu selama wawancara.

Baca Juga: Temuan Ini Bisa Prediksi Tsunami di Indonesia

"Saya telah menghentikan 99 persen pekerjaan saya, tetapi ini saya pikir terlalu penting," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI