Pandemi Corona, Jumlah Pengunduh Mobile Game Meroket 75 Persen

Minggu, 26 April 2020 | 15:00 WIB
Pandemi Corona, Jumlah Pengunduh Mobile Game Meroket 75 Persen
Ilustrasi main game. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akibat pandemi corona, jumlah pengunduh mobile game meroket hingga 75 persen pada Q1 2020 jika dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya.

Hasil riset yang dirilis perusahaan analis pasar Adjust ini mengungkapkan bahwa efek dari pandemi virus Corona, membuat instalasi mobile game pada minggu terakhir Maret 2020 lebih banyak dua kali lipat (132 persen), jika dikomparasi dengan angka di tahun lalu.

Tak hanya jumlah pengguna, durasi bermain para pemain pun turut meningkat 47 persen lebih lama ketimbang sebelumbya. Ini menunjukkan bahwa mayoritas orang memiliki porsi bermain game lebih banyak ketika mereka menerapkan social distancing.

Temuan lainnya, Adjust juga menyoroti intensitas para pemain game kasual, yang mengalami peningkatan penggunaan sebanyak 15 persen yang terjadi antara pukul 12.00 hingga 16.00 sore. Sementara itu, game midcore memuncak pada pukul 13.00 siang.

Baca Juga: Puasa Makin Asyik, Ngabuburit Bareng Lima Game Battle Royale di Android

Warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar di Jakarta, Rabu (19/6). [Suara.com/Oke Atmaja]
Ilustrasi warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar. [Suara.com/Oke Atmaja]

"Di luar peningkatan instalasi dan sesi ini, laporan menunjukkan sedikit bukti yang menunjukkan bahwa ada perubahan mendasar dalam perilaku pengguna pasca-instalasi," ujar Co-Founder sekaligus Chief Technology Officer Adjust Paul H. Muller, sebagaimana dikutip laman Rocket Gamers, Minggu (26/4/2020).

Di sisi lain, pendiri dan CEO firma keamanan aplikasi berbasis cloud, AppSealing, James Sungmin Ahn mengatakan hasil tersebut adalah kabar gembira bagi para penerbit dan pengembang game. Tapi di sisi lain, hal ini juga bisa memicu banyaknya celah keamanan kepada para pengguna.

"Namun, dengan basis pengguna yang meningkat untuk aplikasi game, ancaman dari peretas juga meningkat. Oleh karena itu, developer game juga harus mengantisipasi masalah ini," tutup Ahn.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI