5 Cara Hindari Penipuan Online Terkait Covid-19 ala Google

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 24 April 2020 | 03:15 WIB
5 Cara Hindari Penipuan Online Terkait Covid-19 ala Google
Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian Google baru-baru ini menunjukkan penipuan online menjadi tren selama wabah Covid-19. Sebanyak 18 juta malware, upaya phising, serta lebih dari 240 juta pesan spam terkait Covid-19 beredar di seluruh dunia setiap harinya.

Agar terhindar dari penipuan online, dalam temu media secara virtual di Jakarta, Kamis (23/4/2020), Mark Risher yang menjabat sebagai Senior Director for Account Security, Identity, and Abuse Google, berbagi tips tetap aman saat online.

Berikut 5 cara hindari penipulan online terkait Covid-19:

  1. Mendeteksi scam Covid-19

    Kebanyakan scam Covid-19 muncul dalam bentuk email phishing, maka dari itu jangan terburu-buru dan periksa lagi setiap email Covid-19 yang Anda terima sebelum mengklik link apa pun atau melakukan tindakan lain.

    Baca Juga: Google: Makin Marak, Email Terkait Covid-19 Tapi Isinya Jebakan

    Waspadai jika email meminta informasi pribadi seperti alamat rumah atau informasi bank Anda. Link yang palsu biasanya meniru alamat situs yang sering diakses banyak orang, tetapi ada tambahan kata-kata atau huruf di dalamnya.

    Untuk memastikan keasliannya, periksa apakah URL nya valid dengan arahkan kursor mouse di atas link tersebut (untuk perangkat komputer/desktop) atau dengan menekan lama link tersebut (untuk perangkat seluler).

  2. Gunakan akun email perusahaan

    Akun perusahaan menawarkan fitur-fitur keamanan tambahan agar informasi perusahaan tetap aman. Jika Anda khawatir dengan metode pengamanan online di perusahaan Anda, hubungi staf IT di perusahaan Anda untuk memastikan fitur-fitur keamanan yang tepat telah diaktifkan, misalnya seperti autentikasi 2 langkah.

  3. Amankan video call

    Fitur dan kontrol keamanan bawaan yang ada di Google Meet diaktifkan otomatis, namun, ada beberapa langkah lain yang bisa diterapkan untuk mengamankan video call jika Anda menggunakan aplikasi konferensi video lainnya.

    Pertama, jika rapat Anda hanya menggunakan kode numerik yang singkat, aktifkanlah fitur sandi atau PIN. Langkah verifikasi tambahan ini dapat membantu memastikan bahwa rapat hanya bisa diakses oleh peserta undangan.

    Baca Juga: Mirip Zoom, Google Meet Kini Bisa Tampung 16 Orang dalam 1 Layar

    Selanjutnya, saat membagikan undangan rapat ke orang banyak, pastikan untuk mengaktifkan fitur ruang tunggu sehingga penyelenggara dapat menyaring setiap peserta baru secara manual sebelum mengikuti rapat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI