Jumlahnya Bertambah, Harimau dan Singa di Amerika Positif Covid-19

Kamis, 23 April 2020 | 07:59 WIB
Jumlahnya Bertambah, Harimau dan Singa di Amerika Positif Covid-19
Ilustrasi harimau. (Instagram/@zseabanhamzoo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Awal April lalu, Harimau dan Singa di Kebun Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat jatuh sakit dan diduga terinfeksi virus Corona baru (Covid-19).

Sebanyak tujuh kucing besar itu, hanya harimau malaya betina bernama Nadia yang dites Covid-19 dan hasilnya positif. Tes terhadap enam harimau dan singa lainnya tidak dilakukan karena prosedurnya mewajibkan dilakukan pembiusan.

Ini adalah kasus infeksi Covid-19 pertama pada harimau. Terbaru, menurut kasus yang dilaporkan dari National Geographic, sebanyak empat harimau dan tiga singa di kebun binatang tersebut dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Menurut Paul Calle, kepala dokter hewan di Kebun Binatang Bronx, kucing besar itu kemungkinan terkena virus dari petugas kebun binatang yang terinfeksi tetapi tanpa gejala yang identitasnya tidak diketahui.

Baca Juga: XL Axiata Andalkan Layanan Ini Selama Ramadan

"Itu satu-satunya alasan yang masuk akal," ucap Calle, dalam sebuah pernyataan pada 5 April.

Kebun Binatang telah ditutup untuk pengunjung sejak 16 Maret. Pihak kebun binatang awalnya tidak berencana untuk menguji harimau dan singa lain yang menunjukkan gejala, karena itu memerlukan obat sedasi yang berisiko.

Tetapi Departemen Pertanian AS memperbarui basis data online dengan informasi bahwa seekor singa di New York juga dikonfirmasi terinfeksi virus Corona pada 15 April.

Tak lama setelahnya, Wildlife Conservation Society, organisasi nirlaba yang mengelola Kebun Binatang Bronx, mengumumkan bahwa empat harimau tambahan dan tiga singa telah dinyatakan positif. Kebun binatang melakukan tes menggunakan sampel tinja dan tidak memerlukan obat sedasi.

Sebelumnya, beberapa hewan domestik juga dinyatakan positif Covid-19, termasuk dua kucing di Negara Bagian New York dan merupakan kasus pertama di Amerika Serikat. Selain itu, seekor anjing di Hong Kong dan kucing di Belgia juga telah dinyatakan terinfeksi.

Baca Juga: Hadiri Peluncuran Astronot, Pejabat Antariksa Ini Positif Covid-19

Amerika Serikat mengeluarkan pedoman baru tentang virus Corona untuk para pemilik hewan peliharaan dan mengatakan bahwa meskipun tidak merekomendasikan pengujian pada saat ini, pihak berwenang meminta para pemilik kucing untuk menjaga hewan peliharaannya tetap di dalam ruangan.

Ilustrasi kucing. [Shutterstock]
Ilustrasi kucing. [Shutterstock]

Baik kucing liar maupun kucing domestik diketahui rentan terhadap virus Corona, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah hewan itu bisa saling menularkan. Sebuah penelitian baru, dilansir laman Nationalgeographic, Kamis (23/4/2020), di China menemukan bahwa kucing mungkin dapat saling menginfeksi.

Kebun Binatang Bronx memiliki total delapan kucing, salah satunya tidak menunjukkan gejala terinfeksi dan mengharap kucing lainnya yang terinfeksi akan segera pulih. Kasus ini menunjukkan bahwa manusia dapat menularkan penyakit ke beberapa hewan.

Di sisi lain, penemuan ini membuka pertanyaan baru, termasuk apakah harimau dan singa lebih rentan terhadap virus Corona daripada hewan lainnya. Menurut Calle, ini adalah fenomena baru karena tidak satu pun dari kucing besar di kebun binatang seperti macan tutul salju, cheetah, macan tutul berawan, dan puma yang menunjukkan gejala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI