Tes skala besar dan karantina terpusat telah diidentifikasi sebagai faktor kunci yang menentukan keberhasilan dalam melandaikan laju pandemi di Korea Selatan, Kanada dan Singapura.
Keberhasilan tes skala besar di Singapura, Korea Selatan dan Australia didukung oleh sistem kesehatan yang tangguh dan teknologi pengawasan yang canggih. Situasi tersebut tidak mencerminkan kondisi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, pengalaman di negara-negara tersebut mengindikasikan bahwa ada kebutuhan mendesak bagi pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan tes skala besar untuk menekan laju pandemi.
Untuk meningkatkan efektivitas tes skala besar, pemerintah harus memastikan bahwa pelaksanaan tes bisa menyentuh semua lapisan masyarakat, dan bukan hanya untuk mereka yang memiliki uang.
Dengan demikian, pemerintah Indonesia harus segera menetapkan tes skala besar sebagai prioritas utama penanggulangan COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Halodoc Gandeng 20 Rumah Sakit Sediakan Layanan Tes Swab Covid-19
Perlunya dukungan dari pemerintah daerah
Pemerintah daerah (pemda) harus berupaya menyediakan tes COVID-19 skala besar bagi seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerjanya.
Pemerintah daerah Surabaya, Jawa Timur, telah memberikan teladan dengan menyediakan tes cepat di 63 pusat-pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Pemerintah provinsi Jawa Timur bermitra dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat pun telah mendistribusikan 10.000 alat tes cepat tambahan di wilayahnya untuk melengkapi 8.400 alat tes dari pemerintah pusat.
Pemerintah pusat perlu memprioritaskan bantuan untuk daerah-daerah yang memiliki kemampuan terbatas dalam menyelenggarakan tes COVID-19.
Pemerintah juga perlu mendorong partisipasi komunitas dalam penyelenggaraan tes skala besar. Seluruh elemen masyarakat harus dikerahkan untuk membantu menyediakan informasi yang tepat dan konsisten mengenai bagaimana, kapan dan di mana tes COVID-19 dapat dilakukan.
Baca Juga: 15 Ribu Warga Kota Bandung Bakal Jalani Tes Swab Selama PSBB
Pemerintah dan masyarakat secara umum juga perlu memberikan fasilitas kepada penduduk yang tergolong rentan, marginal, dan miskin agar dapat membuat keputusan yang tepat untuk berpartisipasi dalam tes COVID-19 skala besar.