Orang Kaya Lebih Mudah Peroleh Tes Covid-19 di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 22 April 2020 | 16:25 WIB
Orang Kaya Lebih Mudah Peroleh Tes Covid-19 di Indonesia
Ibas Yudhoyono dan keluarga saat menjalani tes Covid-19. (Instagram/ibasyudhoyono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagi jutaan orang Indonesia berpenghasilan rendah, tes ini tentu tidak terjangkau.

Tahun lalu, hampir 60% penduduk Indonesia adalah usia produktif - atau sekitar 74 juta orang - bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, pekerja harian, atau pekerja rumah tangga.

Pekerja lepas tersebut memiliki rata-rata penghasilan bersih antara Rp 1,3-1,5 juta per bulan. Tentu mereka kesulitan mengakses tes tersebut.

Pemerintah juga memberikan tes yang menggunakan sampel dari lendir hidung atau tenggorokan (PCR) secara gratis untuk pasien bergejala dengan riwayat kontak atau baru kembali dari kunjungan ke daerah berisiko tinggi dan untuk orang tanpa gejala dengan riwayat kontak dengan kasus positif. Prioritas akan diberikan kepada pasien bergejala yang telah melakukan kontak dekat dengan kasus positif.

Baca Juga: Halodoc Gandeng 20 Rumah Sakit Sediakan Layanan Tes Swab Covid-19

Sampel dari tes tersebut akan dikirim ke 12 fasilitas laboratorium PCR di seluruh Indonesia.

Pasien yang tidak memenuhi kriteria untuk pengujian gratis dapat mengakses tes PCR dengan biaya Rp 1,5-2,5 juta, yang menjadikannya semakin tidak terjangkau bagi masyarakat miskin.

Pengujian untuk semua

Pemerintah Indonesia perlu segera memperkuat kapasitas untuk melakukan tes skala besar. Berdasarkan pemodelan menggunakan data dari kota Wuhan, Cina, tempat wabah pertama kali meledak, lebih dari 85% kasus COVID-19 tidak terdeteksi.

Menemukan kasus sedini mungkin, diikuti dengan isolasi kasus positif terbukti efektif dalam mengurangi penularan, dan dapat meningkatkan status kesehatan pasien.

Baca Juga: 15 Ribu Warga Kota Bandung Bakal Jalani Tes Swab Selama PSBB

Di kota Vo Euganeo, Italia, seluruh warga - sekitar 3.000 orang, baik yang kaya maupun miskin - mendapatkan tes COVID-19. Tes pertama menemukan 89 kasus positif yang ditindaklanjuti dengan kebijakan isolasi untuk menekan laju penularan. Pada putaran tes tahap dua, ditemukan kasus positif sebanyak enam orang dan juga segera diisolasi. Tindakan tersebut dapat menekan angka kematian dan seluruh kasus yang terdeteksi dilaporkan pulih optimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI