Amerika Serikat Izinkan Tes Covid-19 Pertama di Rumah

Rabu, 22 April 2020 | 15:00 WIB
Amerika Serikat Izinkan Tes Covid-19 Pertama di Rumah
Penangnanan Virus Corona di AS. [Josh Edelson/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Food and Drug Administration Amerika Serikat telah memberikan izin uji coba tes diagnostik pertama di rumah untuk mendeteksi infeksi Covid-19, berdasarkan penggunaan darurat.

Namun, tes ini belum disetujui oleh FDA dan pengujian hanya diizinkan selama periode waktu tertentu ketika ada situasi darurat.

"Sejak wabah ini dimulai, FDA telah menghasilkan otorisasi lebih dari 50 tes diagnostik dan keterlibatan dengan lebih dari 350 pengembang test kit. Secara khusus, untuk tes yang mencakup pengumpulan sampel di rumah, kami bekerja dengan LabCorp untuk memastikan bahwa data yang diambil di rumah pasien sama dan aman dengan pengumpulan sampel di rumah sakit atau tempat pengujian lainnya," ucap Stephen M. Hahn, M.D., Komisaris FDA.

Otorisasi mengizinkan kit Pixel LabCorp untuk mengetes Covid-19 dalam sampel yang dikumpulkan di rumah.

Baca Juga: Bazaar hingga Gaming, Facebook Hadirkan Program Khusus Edisi Ramadan

Dilansir laman IFL Science, Rabu (22/4/2020), tes pertama-tama akan tersedia untuk pertugas kesehatan dan responden pertama yang telah terpapar virus. Test kit ini kemudian akan diberikan ke sebagian besar negara bagian dengan perintah dokter dalam beberapa minggu ke depan.

Pasien yang ingin mendapatkan test kit ini harus mengisi survei online dan jika dianggap memenuhi syarat, pasien dapat membeli paket test kit dengan harga 119 dolar AS atau sekitar Rp 1,8 juta.

Petugas mengambil sampel darah wartawan peserta Rapid Test untuk nantinya diteliti terjangkit virus Corona atau tidak di area parkir Kementerian Komunikasi & Informatika, Jakarta Pusat, Rabu (8/4). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi petugas mengambil sampel darah peserta Rapid Test untuk nantinya diteliti terjangkit virus Corona atau tidak. [Suara.com/Alfian Winanto]

Dilansir laman IFL Science, pasien dapat mengambil sampel dari hidung menggunakan cotton bud dengan ujung khusus. Sampel kemudian akan dikirim dalam paket terisolasi ke LabCorp untuk pengujian.

LabCorp menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan hasil tes memiliki kesalahan karena teknik pengumpulan sampel yang tidak memadai oleh pasien atau karena sifat virus.

Gejala biasanya muncul antara dua hingga 14 hari setelah terinfeksi virus. Jika merasa sakit, WHO merekomendasikan untuk memanggil dokter atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan melalaui layanan online sebelum kunjungan langsung ke rumah sakit.

Baca Juga: Diuji ke Manusia Besok, Vaksin Covid-19 Ditargetkan Tersedia September

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI