Suara.com - Seorang bocah lelaki berumur 9 tahun yang telah terinfeksi Covid-19, dilaporkan tidak menularkan virus ke 170 orang yang ditemuinya. Ini menunjukkan bahwa anak-anak mungkin bukan penyebar utama virus Corona.
Terinfeksinya bocah itu terkait dengan kasus Steve Walsh, seorang pebisnis yang menjadi warga Inggris pertama yang dinyatakan positif virus Corona, setelah menghadiri konferensi penjualan di Singapura pada Januari lalu.
Walsh tanpa sadar, menularkan virus itu ketika ia berinteraksi dengan 10 orang dewasa asal Inggris dan keluarga, beranggotakan lima orang di resor ski Contamines-Montjoie di wilayah Haute-Savoie, Perancis.
Sebagian besar orang yang berinteraksi dengannya terpapar virus. Uniknya, sebuah penyelidikan yang dilakukan Public Health France menemukan bahwa bocah berusia 9 tahun itu, tidak menularkan penyakitnya kepada saudara kandung atau orang lain, meskipun telah melakukan kontak dengan 172 orang.
Baca Juga: Pasang Foto Profil Teletubbies, Mahasiswa Ini Kena Tegur Dosennya
Dalam sebuah laporan investigasi yang diterbitkan di Clinical Infectious Diseases, menjelaskan bagaimana tes bocah itu terinfeksi Covid-19 dan juga influenza serta virus flu biasa.
"Seorang anak yang koinfeksi dengan virus pernapasan lainnya menghadiri tiga sekolah sementara mengalami gejala, tetapi ia tidak menularkan virus. Itu menunjukkan potensi dinamika penularan yang berbeda pada anak-anak," ucap Kostas Danis, seorang ahli epidemiologi di Public Health France mengatakan kepada AFP Perancis, dikutip laman The Guardian, Rabu (22/4/2020).
Bocah tersebut hanya memiliki gejala ringan dan ketika dites, ternyata memiliki tingkat virus yang nyaris tidak terdeteksi. Rendahnya tingkat infeksi, menjelaskan mengapa ia tidak menulari virus ke orang lain.
Para ilmuwan percaya bahwa anak-anak biasanya hanya memiliki gejala ringan dan mungkin menularkan virus jauh lebih sedikit daripada orang dewasa.
"Anak-anak mungkin tidak menjadi sumber penting dalam penularan virus baru ini," tulis para ilmuwan.\
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Samsung Galaxy A01, Penerus J2 Prime
Para ahli menduga respon imun anak-anak mungkin mampu membersihkan infeksi lebih cepat daripada orang dewasa yang berumur lebih tua, yang cenderung lebih rentan terhadap penyakit.
Para ilmuwan di University College London mengkaitkan laporan itu pada penutupan sekolah, yang kemungkinan hanya berdampak kecil pada penyebaran virus. Banyak negara di dunia yang telah menutup sekolah untuk memperlambat penularan virus Crona.
Meski begitu, peran anak-anak dalam menyebarkan virus tetap menjadi salah satu misteri utama. Menurut Profesor Jonathan Ball, seorang ahli virologi di Universitas Nottingham, mengatakan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang siapa yang lebih berisiko menularkan virus adalah bagian yang sangat penting.