Suara.com - Kekinian, ayam merupakan salah satu menu favorit warga dunia maupun warga Inggris. Namun siapa sangka, ribuan tahun yang lalu, suku kuno di Inggris pernah menyembah ayam sebelum mereka memutuskan untuk memakannya.
Penelitian terbaru dari para arkeolog Inggris dari University of Exeter, University of Leicester, dan Oxford University menyimpulkan bahwa ayam dan terwelu (semacam kelinci dengan ukuran lebih besar) pernah dianggap sebagai hewan suci.
Dalam rilis resmi dari University of Exeter, para peneliti meyakini bahwa di Zaman Besi, ayam dan terwelu bukanlah makanan melainkan sesuatu yang sakral.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa ayam dan terwelu pertama yang tiba di Inggris dimakamkan dengan hati-hati secara utuh.
Baca Juga: Bosan Hidup Modern, Pria Ini Tinggal Bareng Suku Pedalaman di Indonesia
Tidak ada tanda-tanda penjagalan pada tulang yang diperiksa dan penelitian juga menunjukkan kedua hewan itu tidak diimpor untuk dimakan.
Tim peneliti menganalisis tulang terwelu paling awal yang dapat ditemukan di negara tersebut.
Penanggalan radiokarbon pada tulang yang ditemukan di situs-situs Hampshire menunjukkan bahwa ayam dan terwelu diperkenalkan ke Inggris lebih awal, dan tiba bersamaan di Zaman Besi, antara abad ke-5 dan ke-3 SM.
De Bello Gallico (pengalaman langsung Julius Caesar yang dituangkan dalam bentuk naratif orang ketiga) mengatakan "Orang Inggris menganggap itu bertentangan dengan hukum ilahi untuk memakan terwelu, ayam, atau angsa. Mereka mengangkat kepercayaan ini, bagaimana pun, untuk kebahagiaan dan kesenangan mereka sendiri".
Penulis abad ke-3 Masehi, Dio Cassius melaporkan bahwa Ratu Boudicca melepas seekor kelinci hidup sebagai harapan untuk menentukan kemenangan pertempurannya dengan orang-orang Romawi dan mereka memanggil Dewi Andraste untuk mengamankan kemenangan mereka.
Baca Juga: Ritual Pengorbanan Massal, Suku Kuno Ini Membantai 137 Anak
Sebagai referensi Dewi Andraste merupakan dewi kemenangan yang diyakini oleh beberapa suku kuno di Celtic dan Eropa Kontinental.
Namun sakralnya ayam dan terwelu berubah selama periode Romawi (43 M hingga 410 M).
Saat itu, kelinci diperkenalkan ke Inggris dan ayam serta terwelu diternakkan untuk dimakan.
Arkeolog menjelaskan bahwa penelitian di atas sangat bagus karena bukti arkeologis cocok dengan catatan sejarah.
"Ketika suatu spesies langka, itu dipandang sebagai istimewa, tetapi ketika jumlah bertambah, mereka menjadi lebih terbiasa, seperti yang dikatakan pepatah: keakraban melahirkan penghinaan," kata arkeolog bernama Naomi Sykes kepada Gizmodo .
Ayam diasosiasikan dengan dewa pada Zaman Besi, mirip Dewa Merkurius dalam mitologi Romawi Kuno.
Sementara terwelu dianggap terdapat hubungannya dengan dewi yang mengatur kemenangan dalam peperangan.
Setelah ribuan tahun, perilaku suku kuno di Inggris yang mensakralkan ayam dan terwelu seperti dewa telah hilang karena warga Inggris modern kini sudah gemar memakan ayam.