Namun sakralnya ayam dan terwelu berubah selama periode Romawi (43 M hingga 410 M).
Saat itu, kelinci diperkenalkan ke Inggris dan ayam serta terwelu diternakkan untuk dimakan.
Arkeolog menjelaskan bahwa penelitian di atas sangat bagus karena bukti arkeologis cocok dengan catatan sejarah.
"Ketika suatu spesies langka, itu dipandang sebagai istimewa, tetapi ketika jumlah bertambah, mereka menjadi lebih terbiasa, seperti yang dikatakan pepatah: keakraban melahirkan penghinaan," kata arkeolog bernama Naomi Sykes kepada Gizmodo .
Baca Juga: Bosan Hidup Modern, Pria Ini Tinggal Bareng Suku Pedalaman di Indonesia
Ayam diasosiasikan dengan dewa pada Zaman Besi, mirip Dewa Merkurius dalam mitologi Romawi Kuno.
Sementara terwelu dianggap terdapat hubungannya dengan dewi yang mengatur kemenangan dalam peperangan.
Setelah ribuan tahun, perilaku suku kuno di Inggris yang mensakralkan ayam dan terwelu seperti dewa telah hilang karena warga Inggris modern kini sudah gemar memakan ayam.