6 Fakta June Almeida, Sang Penemu Virus Corona

Senin, 20 April 2020 | 08:00 WIB
6 Fakta June Almeida, Sang Penemu Virus Corona
Penemu Virus Corona, June Almeida. [Twitter/@Stemettes]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, dunia tengah digemparkan oleh pandemi corona karena penyebarannya yang begitu cepat. Tapi ternyata, Covid-19 bukanlah virus baru dalam kamus ilmu pengetahuan.

Lebih dari setengah abad lalu, virus corona sudah ditemukan oleh satu sosok bernama June Almeida. Tepatnya, sang penemu virus corona itu berhasil mengidentifikasi jenis virus flu ini pada 1964.

Namun di balik pencapaiannya itu, dilansir laman Heraldscotland, Senin (20/4/2020), terdapat beberapa fakta menarik June Almeida, sang penemu virus corona, yang sayang untuk dilewatkan.

Putus Sekolah

Baca Juga: Ajarkan Berbagi Lokasi di WhatsApp ke Ibunya Ini Malah Bikin Ngakak

Siapa sangka, dibalik kejeniusan wanita kelahiran Glasgow, Skotlandia, pada 5 Oktober 1930 ini, June tidak sempat menyelesaikan pendidikan formalnya.

Dengan latar orang tua yang hanya seorang sopir bus, June terpaksa putus sekolah saat dirinya berusia 16 tahun, atau belum sampai tingkat SMA.

Awal Karier

Meski putus sekolah, June berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai teknisi laboratorium di bidang histopatologi di Glasgow Royal Infirmary. Inilah titik awal June mengenal ilmu virologi.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

Setelah menikah dengan artis Venezuela Enriques Almeida pada tahun 1954, pasangan ini bermigrasi ke Kanada. Di negara ini, ilmu virologi June kian terasah dan dipercaya menjadi teknisi mikroskop elektron di Toronto Cancer Institute Toronto.

Baca Juga: Sempat Disebut Aman, Israel Catatkan Lebih dari 133 Ribu Kasus Covid-19

Namun karena dirinya merasa masih bisa berkembang, ia kembali bermigrasi dengan tujuan Negeri Ratu Elizabeth, Inggris. Beruntung, nasib mengantarkan perempuan ini ke departemen histopatologi di Rumah Sakit St Bartholomew.

Di rumah sakit inilah, June berkolaborasi dengan dr. David Tyrrell yang telah mempelajari pencucian hidung dari sukarelawan sebagai bagian dari penelitiannya tentang flu biasa. Timnya menemukan bahwa mereka dapat menumbuhkan beberapa virus yang berhubungan dengan flu biasa, tetapi tidak semua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI