Suara.com - Para pelaku kejahatan siber berusaha memanfaatkan kondisi krisis di tengah pandemi Covid-19 saat ini untuk melakukan serangan siber dengan berbagai cara, salah satunya adalah penipuan email.
"Penipuan email adalah yang termudah untuk dierapkan, itulah sebabnya mengapa hal itu terjadi lebih dulu, diikuti oleh distribusi malware melalui email, layanan palsu, dan aplikasi," jelas Vitaly Kamluk, Director of APAC Research Group dalam webinar Kaspersky, belum lama ini.
Jenis-jenis email penipuan yang memanfaatkan topik Covid-19 antara lain yang berisi perintah pemerintah untuk melakukan penutupan wilayah, penggantian uang kepada karyawan, penemuan vaksin oleh WHO, menyamar sebagai institusi dan staf medis, amal dan donasi, hingga inisiatif dukungan keuangan dari pemerintah.
Menurut data yang dibagikan Kaspersky, malware yang terdeteksi dengan nama file Covid-19 meningkat tajam jumlahnya hingga 400 pada pertengahan Februari 2020.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Saatnya Robot Gantikan Manusia Sebagai Pekerja?
Adapun contoh-contoh nama file berkedok Covid-19 yang ditemukan di Vietname seperti BC learned from experience COVID.exe, Propagating translation COVID 19.exe, dan COVID PLAN GIAI DOAN 2.2020. standard.exe.
Para pelaku kejahatan siber pun menyalahgunakan topik Covid-19 tidak hanya berupa email, tetapi juga antivirus, game, dan DNS Hijacking.