Suara.com - Ilmuwan di Rhode Island, negara bagian Amerika Serikat, mengembangkan sistem prototipe yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan mencapai 10 terabit per detik.
Pengiriman data super cepat ini dimungkinkan dengan beralih ke frekuensi yang sangat tinggi untuk transfer data, memungkinkan bandwidth lebih besar dan meningkatkan laju pengiriman.
"Sangat menarik untuk menunjukkan bahwa struktur gelombang frekuensi yang lebih tinggi atau waveguide dapat mendukung kecepatan data 10 terabit per detik, bahkan jika hanya dalam jarak pendek. Ini jauh melampaui apa yang orang bayangkan sebelumnya," ucap Daniel Mittleman, fisikawan dari Brown University dilansir laman Science Alert, Kamis (16/4/2020).
Sistem ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip jalur pelanggan digital atau layanan DSL yang ada, memungkinkan kecepatan koneksi broadband melalui saluran telepon standar. Namun dalam kasus ini, frekuensi sinyal ditingkatkan hingga 200 gigahertz daripada hanya beberapa megahertz.
Baca Juga: Akurasi Capai 97 Persen, AI Dapat Terjemahkan Sinyal Otak Menjadi Teks
Para ahli menggunakan perangkat dengan dua kabel paralel yang disatukan dalam selubung logam, kemudian mereka mengukur output energi pada kotak grid 13 x 13 mm. Berdasarkan perhitungan, para ilmuwan mengatakan kecepatan hingga 10 terabit per detik mungkin bisa dilakukan dengan jarak 3 meter dan menurun menjadi 30 gigabit per detik pada jarak lebih dari 15 meter.
Dilansir dari Science Alert, kurangnya jangkauan yang lebih luas disebabkan karena energi yang hilang melalui selungkup logam. Eksperimen lebih lanjut berfokus pada bagaimana mengurangi hambatan tersebut.
Dalam penelitian yang diterbitkan pada Applied Physics Letters, para ilmuwan menulis bahwa kenaikan dalam penggunaan data konsumen telah meningkatkan permintaan, untuk tingkat data yang lebih tinggi dalam telekomunikasi di kedua sistem nirkabel dan kabel. Ketika permintaan meningkat, maka diperlukan inovasi teknologi masa depan untuk mengimbanginya.