Ilmuwan Temukan 6 Jenis Baru Virus Corona pada Kelelawar di Myanmar

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 16 April 2020 | 08:05 WIB
Ilmuwan Temukan 6 Jenis Baru Virus Corona pada Kelelawar di Myanmar
Ilustrasi kelelawar (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan dari Global Health Program yang digagas Smithsonian - himpunan museum dan pusat riset Amerika Serikat - telah menemukan enam jenis baru virus corona pada kelelawar di Myanmar.

Ini adalah untuk pertama kalinya enam virus corona baru itu ditemukan di dunia dan penemuan itu diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada Rabu (15/4/2020).

Temuan itu diharapakan bisa membantu manusia memahami keragaman virus corona pada kelelawar dan membantu upaya mendeteksi, mencegah, serta merespons penyakit menular, seperti yang kini sedang terjadi di dunia dengan Covid-19.

"Pandemik virus mengingatkan kita betapa dekatnya hubungan antara kesehatan manusia dengan kesehatan alam liar serta lingkungan," kata Marc Valitutto, peneliti dari Global Health Program Smithsonian yang memimpin studi tersebut.

Baca Juga: Negara Paling Aman di era Covid-19: Israel Paling Top, Indonesia Terjeblok

"Di seluruh dunia interaksi manusia dengan alam liar semakin sering terjadi. Karenanya semakin kita memahami virus-virus pada binatang - tentang bagaimana mereka bermutasi dan menyebar ke spesies lain - maka akan semakin mudah kita menguragi potensi wabah," imbuh dia.

Enam virus corona baru itu ditemukan ketika para ilmuwan melakukan pemantauan hayati binatang dan manusia yang menjadi bagian dari proyek PREDICT. Proyek yang didanai oleh USAID ini bertujuan mendorong penemuan patogen yang berpotensi menular dari binatang ke manusia.

Myanmar dipilih menjadi lokasi penelitian karena di negara itu kemungkinan manusia berjumpa dengan alam liar kian terbuka mengingat di sana semakin banyak hutan yang diubah menjadi pertanian atau infrastruktur lain.

Para peneliti mengumpulkan lebih dari 750 sampel ludah dan tinja kelelawar selama periode Mei 2016 sampai Agustus 2018. Para ilmuwan sendiri yakin ada ratusan virus corona yang belum teridentifikasi pada tubuh kelelawar.

Penelitian awal menunjukkan bahwa 6 virus corona baru itu tidak berhubungan dekat dengan Sars-Cov-1 (virus corona penyebab wabah SARS), MERS yang mewabah di Timur Tengah pada 2012, dan Sars-Cov-2, virus corona pemicu wabah Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Jokowi dan Trump Berperan dalam Lambannya Reaksi Dunia Hadapi Covid-19

Para ilmuwan juga akan meneliti lebih lanjut enam jenis baru virus corona itu untuk mengetahui apakah mereka memiliki potensi menginfeksi spesies lain dan mengancam manusia. [Phys.org]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI