Indra Penciuman Hilang, Pasien Covid-19 Punya Peluang Sembuh Lebih Besar

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 14 April 2020 | 14:31 WIB
Indra Penciuman Hilang, Pasien Covid-19 Punya Peluang Sembuh Lebih Besar
Ilustrasi hidung dan indra penciuman. Kehilangan kemampuan mencium bau adalah salah satu gejala awal Covid-19. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru yang terbit pada 12 April 2020 di jurnal International Forum of Allergy & Rhinology memastikan bahwa hilangnya indra penciuman dan perasa adalah salah satu gejala Covid-19.

Sebelumnya para dokter sudah mengatakan bahwa kehilangan indra penciuman dan pengecap adalah salah satu ciri penderita Covid-19. Tetapi belum ada bukti empiris yang ilmiah soal hal ini.

Studi ini juga menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang salah satu gejalanya tak bisa mencium bau dan mengecap rasa cenderung lebih cepat pulih ketimbang yang tidak mengalami gejala-gejala ini.

Termasuk gejala awal

Baca Juga: WHO Sebut Tak Semua Pasien Covid-19 Kebal dari Infeksi Kedua

Para ilmuwan dalam studi itu menganjurkan agar pada dokter di seluruh dunia memasukkan hilangnya kemampuan untuk mencium bau serta mengecap rasa dalam daftar gejala awal Covid-19.

"Berdasarkan studi kami, jika Anda kehilangan indra penciuman dan pengecap, maka kemungkinan terinfeksi Covid-19 adalah 10 kali lebih besar ketimbang terkena penyakit lain," kata Carol Yan, dokter THT pada University of California San Diego (UC San Diego), Amerika Serikat yang memimpin studi tersebut.

Yan membeberkan bahwa gejala pertama yang lazim pada pasien Covid-19 adalah demam, tetapi kelelahan dan kehilangan indra penciuman serta pengecap juga layak dimasukkan daftar gejala penyakit menular tersebut.

Ia menegaskan bahwa karena Covid-19 sangat mudah menular, maka para petugas kesehatan seperti dokter serta perawat harus mulai menyadari bahwa hilangnya indra penciuman serta pengecap adalah gejala awal penyakit tersebut.

Dalam studinya Yan dan timnya memantau 1.480 pasien dengan gejala flu dan yang memeriksakan diri terkait Covid-19 di UC San Diego selama 3 - 29 Maret 2020.

Baca Juga: Diabetes dan Hipertensi Jadi Penyebab Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia

Dari jumlah itu, sebanyak 102 pasien dinyatkan positif mengidap Covid-19 dan 1.378 memperoleh hasil negatif. Studi ini juga meneliti 59 pasien positif Covid-19 dan 203 pasien negatif Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI