Suara.com - Oppo Ace2 resmi meluncur di China. Sebagaimana dilansir laman GSM Arena, Selasa (14/4/2020), Oppo Ace2 bukan hanya membawa spesifikasi gahar, namun juga mengandalkan pengisian nirkabel (wireless) super cepat.
Pasalnya, Oppo Ace2 dilengkapi baterai 4.000 mAh dengan dukungan fitur AirVOOC 40 Watt. Pihak perusahaan mengklaim, ponsel terbaru ini sanggup mengisi baterai hingga penuh, tanpa menggunaian kabel dalam waktu 56 menit saja.
Perlu diingat, fitur wireless charger ini memerlukan pad khusus yang dijual terpisah. Sedangkan dalam boks penjualannya hanya dilengkapi chargeran konvensional yang menggunakan kabel, tetapi sudah mendukung fitur SuperVOOC 2.0 yang bisa mengisi penuh baterai Oppo Ace2 dalam durasi 30 menit.
Di sisi lain, spesifikasi Oppo Ace2 terbilang gahar karena diotaki prosesor Qualcomm Snapdragon 865 SoC yang dikombinasikan dengan opsi RAM 8 GB atau 12 GB dan pilihan memori internal 128 GB atau 256 GB.
Baca Juga: Waspada! WHO Sebut Virus Corona 10 Kali Lebih Mematikan dari Flu Babi
Soal tampilan, layar Oppo Ace2 menggunakan panel OLED 6,5 inci beresolusi Full HD+, dengan refresh rate 90Hz dan touch sampling rate 180 Hz.
Untuk urusan memotret, Oppo Ace2 punya empat kamera belakang yang tersusun persegi dalam modul bulat. Adapun resolusinya masing-masing 48 MP untuk kamera utama, lensa ultrawide 8 MP, lensa makro 2 MP, dan lensa mono 2 MP.
Di bagian depan, Oppo Ace2 menggunakan mekanisme punch hole di sudut kiri atas untuk menampung kamera selfie beresolusi 16 MP.
Beralih ke perangkat lunak, Oppo Ace2 menjalankan ColorOS 7.1 berbasis Android 10. Selain itu, ponsel premium ini juga memiliki fitur WiFi 6, NFC, sidik jari di bawah layar, dan 10 Watt reverse wireless charging.
Tersedia dalam pilihan warna ungu, abu-abu, dan silver, harga Oppo Ace2 dibanderil 3.999 yuan atau Rp 8,9 juta untuk varian RAM 8GB/128 GB), 4.399 yuan atau Rp 9,8 juta (8 GB/256 GB), dan 4.599 yuan atau Rp 10,2 juta (12 GB/256 GB). Perangkat dijual perdana pada 20 April mendatang untuk wilayah China.
Baca Juga: Lupa Matikan Kamera Usai Konferensi Video, Endingnya Tak Terkira