Ilmuwan Sebut Virus Corona Ada Tiga Tipe, Apa Saja?

Senin, 13 April 2020 | 12:30 WIB
Ilmuwan Sebut Virus Corona Ada Tiga Tipe, Apa Saja?
Ilustrasi Virus Corona. [Pixabay/Mohamed Hassan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ahli genetika dari Inggris dan Jerman telah memetakan jalur evolusi dari virus Corona (Covid-19) dan menentukan ada tiga versi penyebaran di seluruh dunia. Penemuan bagaimana varian terbentuk dapat membantu para ilmuwan untuk mengidentifikasi sumbernya dan menjelaskan mengapa virus itu sangat menular.

Para ilmuwan menganalisis 160 genom lengkap yang diurutkan dari pasien yang terinfeksi antara 24 Desember dan 4 Maret, kemudian merekonstruksi jalur evolusi awal COVID-19 pada manusia melalui mutasinya.

"Kami menggunakan algoritma jaringan matematika untuk memvisualisasikan semua pohon keluarga COVID-19 yang masuk akal secara bersamaan. Teknik-teknik ini sebagian besar dikenal untuk memetakan pergerakan populasi manusia prasejarah melalui DNA. Kami pikir ini adalah pertama kalinya teknik itu digunakan untuk melacak rute infeksi virus COVID-19," ucap Peter Forster, seorang ahli genetika di University of Cambridge dan penulis utama penelitian ini.

Tim ahli kemudian memberi label tiga varian A, B dan C untuk virus Corona (Covid-19).

Baca Juga: Usai Jadi Relawan Ebola, Lelaki Ini Ikut Uji Coba Vaksin Virus Corona

Tipe A yang paling mendekati dengan virus Corona yang ditemukan pada kelelawar, namun meski tipe ini ditemukan di Wuhan, tipe A bukan tipe utama di sana. Tipe A juga ditemukan pada orang Amerika yang pernah tinggal di Wuhan dan pada pasien lain yang didiagnosis di Amerika Serikat dan Australia.

Varian yang paling umum ditemukan di Wuhan adalah tipe B dan tipe tersebut belum banyak tersebar di luar Asia Timur sebelum bermutasi.

Petugas medis merawat pasien virus corona di Italia. (Foto: AFP)
Petugas medis merawat pasien virus corona di Italia. (Foto: AFP)

Sementara tipe C adalah varian yang paling sering ditemukan di Eropa berdasarkan kasus yang terjadi di Perancis, Italia, Swedia, dan Inggris. Tipe ini belum terdeteksi pada pasien di daratan China, meskipun telah ditemukan dalam sampel dari Singapura, Hong Kong dan Korea Selatan.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa varian A adalah akar atau sumber dari wabah virus Covid-19 karena paling dekat hubungannya dengan virus yang ditemukan pada kelelawar dan trenggiling. Sedangkan, tipe B berasal dari tipe A, yang dipisahkan oleh dua mutasi. Sementara tipe C adalah "anak" dari varian B.

Dilansir laman South China Morning Post, Senin (13/4/2020), penelitian ini juga mendokumentasikan bagaimana pergerakan orang berdampak pada penyebaran virus.

Baca Juga: Bikin Jiwa Jomblo Bergetar, Warganet Ini Dapat Pesan Tak Terduga

Sebagai contoh, penelitian ini menyebut bahwa salah satu pembawa paling awal virus Corona ke Italia, yang ditemukan pada orang Meksiko dan didiagnosis pada 28 Februari, datang melalui infeksi di Jerman yang ditemukan pertama pada 27 Januari. Sementara orang Jerman itu tertular dari seorang rekan China di Shanghai yang baru dikunjungi orang tuanya dari Wuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI