Suara.com - Warga Guam, pulau milik Amerika Serikat di Pasifik, heboh pada Kamis malam (9/4/2020) setelah melihat bola api mirip asteroid di langit yang diduga sebagai serpihan Satelit Nusantara Dua milik Indonesia yang jatuh saat akan mencapai orbit.
Seperti diwartakan sebelumnya Satelit Nusantara Dua, yang dibangun oleh PT Pasifik Nusantara Satelit dan Indosat, jatuh kembali ke Bumi saat akan diantar ke orbit oleh roket Long March 3B milik China pada Kamis malam.
Meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Sichuan, China, roket Long March 3B mengalami masalah saat memasuki fase terakhir peluncuran dan akibatnya Satelit Nusantara Dua jatuh kembali ke atmosfer Bumi.
Dalam beberapa video dan foto yang beredar di media sosial, sejumlah penduduk Guam memperlihatkan bola api berekor mirip asteroid yang diduga sebagai serpihan Satelit Nusantara Dua yang terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.
Baca Juga: Satelit Nusantara Dua Jatuh Sebelum Capai Orbit, Ini Langkah Kominfo
Pemerintah Guam dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa bola api yang dilihat oleh warga lokal diduga memang berkaitan dengan peluncuran satelit Nusantara Dua oleh Roket Long March 3B.
"Peluncuran ke luar angkasa itu berlangsung sekitar pukul 9.40 malam dan sesuai dengan waktu munculnya video-video objek terbakar di angkasa," tulis pemerintah Guam di website resminya.
Disebutkan juga bahwa puing-puing satelit Nusantara Dua tersebut tidak membahayakan manusia dan sisa-sisanya jatuh ke laut.
Kegagalan roket Long March 3B mengantar Satelit Nusantara Dua ke orbit adalah kegagalan kedua China dalam waktu sebulan. Soalnya pada 16 Maret 2020 lalu roket Long March 7A milik China juga gagal meluncurkan sebuah satelit rahasia ke orbit.
Baca Juga: Tidak Hanya Nusantara Dua, Satelit Milik Indonesia Ini Gagal Mengorbit