Suara.com - Sebuah studi baru yang terbit pekan ini di European Respiratory Journal menunjukkan mengapa perokok lebih mudah terinfeksi Covid-19.
Dalam studi itu disebutkan bahwa merokok menyebabkan meningkatnya jumlah enzim bernama ACE-2, yang akan membuka akses virus Sars-Cov-2, virus corona baru pemicu Covid-19, ke sel paru-paru.
Studi yang dipimpin oleh Janice Leung, pakar kesehatan pernapasan di Rumah Sakit St Paul, Vancouver, Kanada, adalah sebuah studi observasional yang menggunakan data dari China.
"Tidak ada waktu yang paling tepat untuk berhenti merokok selain saat ini, agar terhindar dari Covid-19," kata Leung seperti dilansir dari Bloomberg.
Baca Juga: Senyawa di Ganja Bisa Melemahkan Virus Corona?
Di China, korban meninggal paling banyak akibat Covid-19 adalah lelaki. Menurut WHO, separuh lelaki di China memang merokok. Perempuan perokok di China cuma sekitar 2 persen.
Sampel dalam studi itu diambil dari paru-paru 21 pasien Covid-19 yang juga menderita chronic obstructive pulmonary disease (COPD) - penyakit paru-paru yang menyebabkan orang sukar bernapas dan 21 pasien yang tidak menderita COPD.
Hasilnya ditemukan bahwa jumlah enzim ACE-2 sangat tinggi pada pasien yang juga menderita COPD dan pasien yang merokok. Para peneliti juga mericek hasil penelitian mereka dengan dua penelitian lain, dan hasilnya menunjukkan kesimpulan yang sama.
Sebelumnya para pakar kesehatan mengatakan merokok akan menurunkan daya tahan tubuh dan mengganggu sistem saringan di hidung, sehingga perokok lebih rentan terinfeksi Covid-19.
Selain perokok, mereka yang obesitas, penderita diabetes, dan tekanan darah tinggi juga disebut lebih mudah tertular Covid-19.
Baca Juga: Viral Keluarga Merokok Rokok Herbal untuk Cegah Covid-19, Padahal Tak Aman