Ilmuwan Sebut Vaksin Virus Corona Pertama Akan Siap September Mendatang?

Kamis, 09 April 2020 | 13:15 WIB
Ilmuwan Sebut Vaksin Virus Corona Pertama Akan Siap September Mendatang?
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan dari Universitas Oxford menyebut, vaksin virus Corona (COVID-19) pertama di Inggris akan siap pada sekitar September 2020, jika "skenario kasus terbaik" terjadi.

Ini jauh lebih cepat daripada menunggu selama 12 hingga 18 bulan daripada yang diperkirakan oleh Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah Inggris.

Meski begitu, tim ilmuwan Oxford memperingatkan bahwa mereka masih berusaha mencari sumber pendanaan untuk pembuatan obat.

Bekerja sama dengan University's Jenner Institute dan tim klinis Grup Vaksin Oxford, para ilmuwan telah melakukan uji coba dengan merekrut lebih dari 500 sukarelawan berusia antara 18 dan 55 tahun.

Baca Juga: Salut! Remaja Ini Buat Pelindung Telinga Buat Tenaga Medis

Peserta pengujian vaksin akan memulai tes bulan ini dan jika berhasil, skala waktu untuk ketersediaan vaksin akan jatuh pada musim gugur tahun 2020 ini.

"Skenario kasus terbaik adalah bahwa pada musim gugur 2020, kami memiliki hasil tentang efektivitas vaksin dari percobaan fase III dan kemampuan untuk memproduksi sejumlah besar vaksin," ucap para ilmuwan kepada The Telegraph sebagaimana dilansir laman The Sun, Kamis (9/4/2020).

Namun, kerangka waktu itu dapat berubah jika para ilmuwan belum mendapatkan dana tambahan untuk peningkatan produksi vaksin.

Peserta akan melakukan uji coba selama enam bulan dengan melakukan penyaringan, vaksinasi dengan vaksin virus Corona, dan tes darah di Oxford Vaccine Centre.

"Jika penularan virus telah berhenti, maka tidak mungkin untuk menilai apakah vaksin dapat bekerja atau tidak," tambah para ilmuwan.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Wisuda di Jepang Digantikan dengan Robot

Para ilmuwan menambahkan bahwa di sisi lain, melakukan uji coba setelah puncak pandemi berakhir juga akan menjadi masalah karena ada banyak orang yang akan mengembangkan kekebalan alami pada saat itu, dan jumlah penularan akan menurun. Sehingga orang yang masih tidak kebal akan membutuhkan waktu lebih lama terpapar virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI