Suara.com - Para tenaga medis yang berjuang melawan pandemi virus Corona (COVID-19) harus bertahan mengenakan lapisan demi lapisan APD, termasuk masker pelindung wajah yang meninggalkan luka lecet menyakitkan.
Selain sakit, penggunaan masker wajah juga membuat tenaga medis tidak nyaman. Untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan masker medis, sebuah rumah sakit di Kanada mengumumkan kepada publik untuk membantu mereka meringankan penderitaan itu.
Seorang remaja berusia 13 tahun bernama Quinn Callander, memiliki ide cerdas untuk membantu petugas medis dengan membuat pelindung telinga 3D. Desain pelindung telinga itu menghubungkan tali masker di belakang kepala. Dengan cara ini, masker tidak akan bergesekan lagi dengan telinga pemakainya.
Quinn Callander menemukan desain pelindung telinga itu di Thingiverse, kemudian mencetak desainnya. Ibunya membagikan aksi anaknya di Facebook dan menjadi viral.
Baca Juga: Warganet Bagikan Pengalaman Tak Menyenangkan Kerja Lewat Orang Dalam
"Quinn menjawab permintaan dari rumah sakit setempat untuk membantu menciptakan lebih banyak 'pelindung telinga' untuk membantu menghilangkan tekanan pada telinga pekerja kesehatan yang memakai masker sepanjang hari. Dia sibuk dengan printer 3D-nya dan telah menyumbangkan puluhan pelindung telinga," tulis ibu Quinn dalam pada unggahan di akun Facebooknya.
Melihat unggahannya mendapat banyak respon, ibu Quinn membagikan file percetakan 3D yang digunakan anaknya, sehingga siapa pun dapat mencetaknya sendiri dan disumbangkan ke rumah sakit setempat.
Desain pada Thingiverse sendiri dibagikan oleh Ken Lord, yang sebenarnya memodifikasi desain yang dibagikan oleh orang lain. Ken Lord saat ini telah menghasilkan 1.675 pelindung telinga.
"Saya beruntung file saya ditautkan dalam posting Facebook yang luar biasa viral milik Quinn. Berkat itu file saya telah diunduh sekitar 35.000 kali oleh orang-orang di seluruh dunia yang sekarang membuat pelindung telinga untuk petugas kesehatan setempat," ucap Ken Lord, seperti dikutip laman Interesting Engineering, Kamis (9/4/2020).
Orang-orang di seluruh dunia berusaha melakukan kebaikan dengan membantu diri mereka sendiri dan satu sama lain. Seperti yang dikatakan ibu Quinn di unggahan Facebook bahwa mereka membutuhkan lebih banyak sukarelawan untuk mencetak pelindung telinga 3D dan mendonasikannya.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, Wisuda di Jepang Digantikan dengan Robot