Sebagian besar pengukuran didasarkan pada gagasan bahwa risiko pertemuan besar meningkat seiring kuadrat ukuran pertemuan. Artinya, pertemuan yang 10 kali lebih besar akan memberikan 100 kali lebih banyak "peluang transmisi".
Tetapi menurut Hébert-Dufresne, perhitungan kasar ini sebenarnya meremehkan bahaya pertemuan besar karena friendship paradox. Hal itu juga tidak memperhitungkan dinamika epidemi, yang justru menciptakan ambang batas antara pertemuan besar dan kecil.
Sedangkan model dalam penelitian baru, yang belum pernah ditinjau oleh para ahli sejawat, menggambarkan pertemuan sebagai "klik" yang sangat terhubung, di mana semua orang yang hadir di pertemuan terpapar dengan yang lain. Hébert-Dufresne yang bekerja sama dengan rekan-rekan dari Université Laval di Quebec, membandingkan epidemi dalam jaringan semacam itu dengan api unggun.
Untuk membuat api unggun diperlukan dua hal, yaitu menyalakan api dan membuatnya merambat dari cabang kayu ke cabang kayu lainnya. Dalam model Hébert-Dufresne, pertemuan kecil membentuk kayu bakar dan pertemuan besar adalah cabangnya. Agar api tidak menyebar, orang-orang tidak perlu menghilangkan kayu bakar, tetapi hanya cabangnya saja.
Baca Juga: Mantul! 2 Bulan Terendam di Sungai, iPhone 8 Masih Menyala
Di sisi lain, Lauren Ancel Meyers, seorang ahli epidemiologi di Universitas Texas di Austin, telah menulis permohonan untuk berbagi data geolokasi dan media sosial besar seperti Google, Amazon, Apple, Twitter.
"Kami benar-benar membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana orang bergerak dan bersentuhan satu sama lain di sekolah, tempat kerja dan kehidupan sehari-hari mereka," ucap Lauren Ancel Meyers, dikutip laman Science News.
Banyak model jaringan lain yang memperhitungkan variabel-variabel ini. Lipsitch, Meyers, dan yang lainnya semuanya bekerja dengan model yang mencakup lebih banyak detail, turun ke tingkat kontak antara individu.
Sementara model yang dikembangkan oleh Hébert-Dufresne dan rekan-rekannya relatif sederhana, tetapi unik dalam memperlakukan ukuran perkumpulan itu sendiri sebagai sumber keanekaragaman.
Baca Juga: Ngenes! Kisah Pengemudi Ojol Ditinggal Kabur Penumpangnya