Suara.com - Setelah pemerintah Indonesia mengeluarkan anjuran pembatasan aktivias sosial untuk memutus rantai penyebaran virus corona (COVID-19), berbagai aktivitas masyarakat dilakukan di dalam rumah, mulai dari bekerja (Work From Home/WFH), belajar online atau e-learning, hingga melakukan rapat via teleconference. Berbagai vendor teknologi merespon situasi ini dengan menawarkan produk untuk memfasilitasi kebutuhan hiburan masyarakat Indonesia di tengah pendemi corona, termasuk Samsung yang menghadirkan Galaxy M31 pada bulan lalu.
Lalu, apakah ponsel terbaru bisa menjadi 'teman' masyarakat Indonesia untuk membunuh rasa jenuh di situasi seperti sekarang ini? Temukan jawabannya dalam review Samsung Galaxy M31 berikut ini.
Desain dan Layar
Di atas kertas, ponsel ini memiliki dimensi 159,2 x 75,1 x 8,9 mm dengan berat 191 gram. Ketika pertama kali menggenggam Samsung Galaxy M31, ponsel terasa enteng meskipun baterai yang ditawarkan ekstra besar, yakni 6.000 mAh. Mungkin, ini terjadi karena frame dan casing yang membungkus ponsel terbuat dari material plastik yang membuat bobot ponsel lebih ringan.
Baca Juga: Nemu Penjual Bantal Bentuk Ikan Asin, Warganet: Tidur Berasa Jadi Liwet
Sedangkan tampilan luarnya, Samsung Galaxy M31 dibalut dalam tiga pilihan warna, yaitu Ocean Blue, Space Black, dan Red. Warna yang disebutkan terakhir merupakan ponsel yang Suara.com uji. Karena warna merahnya begitu solid, kesan yang didapat dari eksterior ponsel ini identik dengan aktif, selaras dengan baterai jumbo yang mendukung mobilitas tinggi.
Beralih ke sektor layar, ponsel ini menggunakan panel Super AMOLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi 1080 x 2340 piksel, dan sudah diproteksi lapisan Corning Gorilla Glass 3.
Harus diakui, bezel ponsel ini masih terbilang tebal karena aspek rasio layar ke bodinya hanya 84,1 persen, kendati notch-nya sudah menggunakan desain Infinity-U Display.
Meskipun sudah menggunakan panel Super AMOLED, namun Samsung sepertinya pelit menambahkan fitur pemindai sidik jari di bawah layar, mengingat fingerpint-nya masih berada di bagian punggung ponsel.
Selain diisi oleh fingerprint, bagian belakang ponsel juga dipakai untuk menyimpan empat kamera belakang di pojok kiri atas. Tata letak kamera belakangnya cukup unik, karena tiga lensa dibuat vertikal, sementara satu lainnya dibuat terpisah dan sejajar dengan LED Flash.
Baca Juga: Anaknya Diberi Tugas Susah, Curhatan Emak-emak Ini Malah Bikin Ngakak
Di bagian kiri kanan ponsel, ada beberapa tombol fisik seperti slot dual SIM Card + MicroSD, tombol daya/power, serta pengaturan volume. Bagian atas dibiarkan polos begitu saja, sedangkan bagian bawah terlihat ramai karena dipakai untuk port jack audio 3,55 mm, speaker, dan lubang USB Type-C.
Bicara tampilan luar, Samsung Galaxy M31 terlihat biasa saja, tidak memiliki kejutan maupun sesuatu yang istimewa.
Performa
Di balik tampilan luarnya, jantung pacu Samsung Galaxy M31 diotaki prosesor octa-core Exynos 9611 dengan arsitektur 10 nm. Ini cukup menarik, mengingat chipset ini biasanya ditemukan pada ponsel Samsung untuk segmen menengah ke atas. Dengan ukuran chip yang kecil, konsumsi baterai akan lebih efisien.
Chipset tersebut juga membawa GPU Mali-G72 MP3, kartu grafis kelas medioker yang boleh dibilang moncer untuk mendukung tampilan video ataupun grafis pada game. Pasalnya, GPU ini berbasis pada arsitektur Bifrost generasi ke-2 yang menggunkan teknik pemrosesan seperti MSAA (Multi-Sample Anti-Aliasing) yang diklaim mampu menghasilkan detail yang lebih tinggi di kelasnya.
Selain itu, ada pula teknologi ASTC P(Adaptive Scalable Texture Compression) dan AFBC (Arm Frame Buffer Compresion) yang sanggup melakukan rendering grafik lebih efisien dengan mengurangi konsumsi memori.
Agar tidak lag dan bisa dipakai untuk multitasking, Samsung Galaxy M31 dibekali RAM 6 GB dan memori internal 128 GB yang masih bisa diekspansi hingga 512 GB via MicroSD.
Dalam praktiknya, Suara.com menggunakan game Free Fire untuk menjajal kemampuan kinerja grafis dan chipset Samsung Galaxy M31. Ketika memainkan game battle royale tersebut dengan pengaturan grafis standar, tampilan dan respon layar cukup memuaskan.
Memainkan game besutan Garena tersebut sekitar 20 menit pun, ponsel tidak panas. Selain itu, suara yang dihadirkan ponsel ini cukup baik, mengingat audionya sudah dipersenjatai Dolby Atmos.
Namun ketika settingan grafis dibuat menjadi 'rata kanan', respon yang diberikan mulai lambat dan temperatur suhu di bagian belakang ponsel agak panas, tapi dalam batas yang wajar.
Sementara untuk perangkat lunaknya, ponsel ini sudah menjalankan sistem operasi Android 10 dengan antarmuka One UI 2.0. Untuk teknisnya, aplikasi Geekbench mencatat bahwa ponsel ini punya skor 348 untuk single-core dan 1214 untuk multi-core.
Kamera
Soal fotografi, Samsung Galaxy M31 mengandalkan empat kamera belakang dengan konfigurasi kamera utama 64 MP f/1,8, lensa ultrawide 8 MP f/2,2, lensa makro 5 MP f/2,4, dan lensa bokeh 5 MP f/2,2. Sementara kamera depannya beresolusi 32 MP dengan diafragma f/2,0.
Dibandingkan dengan seri pendahulunya, kemampuan fotografi Samsung Galaxy M31 jauh lebih unggul. Kamera utamanya sanggup memotret dengan lebih detil dan lensa ultrawide-nya bisa menangkap obyek seluas 123°.
Sedangkan untuk lensa makro dan bokeh yang berkekuatan 5 MP, menjadi nilai plus karena resolusinya lebih besar ketimbang kompetitor di segmen ini karena biasanya hanya menyematkan resolusi 2 MP saja.
Perbedaan ini tentu berpengaruh pada hasil foto. Lensa makro bisa dipakai memotret dari jarak sekitar 3 cm, dan bokehnya juga lebih rapi. Apalagi, Samsung Galaxy M31 juga dilengkapi fitur live bokeh. Sedangkan untuk kamera depannya, hasil fotonya cukup memanjakan para penggemar swafoto.
Sementara itu, ponsel berbanderol Rp 3,699 juta ini sudah membawa fitur Super Steady yang akan membantu pengguna untuk membuat konten video keseharian di dalam rumah maupun sekitarnya dengan rekaman yang stabil tanpa gimbal. Jujur, fitur ini benar-benar berguna untuk membunuh rasa bosan ketika seharian di rumah.
Baterai
Kapasitas baterai sebesar 6.000 mAh, pengguna Samsung Galaxy M31 bisa melakukan apa yang disukai, mulai dari menonton film, video, maupun bermain game.
Di atas kertas, ponsel ini sanggup dipakai menonton video hingga 26 jam, 48 jam panggilan telepon, dan 119 jam mendengarkan musik. Proses pengisian ulang baterainya pun relatif singkat. Kurang dari dua jam, ponsel ini bisa terisi penuh karena sudah disokonh teknologi fast charging berdaya 15 Watt.
Kesimpulan
Dengan mahar Rp 3,699 juta, Samsung Galaxy M31 bukan hanya mengandalkan besaran kapasitas baterai yang diusung perangkat. Lebih dari itu, ponsel ini menawarkan performa yang baik, terutama kemampuan pengaturan suhu ponsel ketika perangkat ini dipakai berlama-lama.
Selain itu, kemampuan kamera yang sudah ditingkatkan dan adanya fitur super steady benar-benar membantu pengguna untuk membuat konten video yang lebih menarik. Satu noda kecil, tampilan luarnya terkesan biasa saja dan bezelnya pun termasuk tebal untuk ponsel kekinian.